matakamera, Nganjuk - Sejak jauh-jauh hari, sejumlah partai politik (parpol) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mulai menyiapkan langkah strategis untuk menghadapi Pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Juni 2018 mendatang. Hal ini mengingat 'medan pertempuran' nanti yang diprediksi lebih merata, karena Bupati dua periode Taufiqurrahman sudah tidak boleh lagi mencalonkan diri.
PDIP misalnya. Parpol berlogo banteng moncong putih ini mengaku lebih sreg mengusung kader sendiri sebagai bakal calon kepala daerah, daripada non-kader. Menurut Sunaryo, fungsionaris DPC PDIP Nganjuk, kader internal tetap berpeluang besar meskipun sampai saat ini belum dimunculkan nama-namanya, untuk bertarung di Pilbup Nganjuk 2018.
Targetnya adalah meneruskan tradisi kemenangan PDIP dalam pilkada 2008 dan 2012. Dengan raihan 11 kursi di DPRD Nganjuk pada Pemilu 2014, PDIP sebagai partai pemenang memiliki modal lebih dari cukup mengingat prediksi persyaratan minimal parpol bisa mengusung calon sendiri nanti adalah 9 kursi DPRD. "Bagi kader sendiri yang ingin maju, DPP mewajibkan untuk mengikuti sekolah pelatihan calon kepala daerah," kata pria yang juga anggota DPRD Nganjuk ini.
Sampai saat ini, Sunaryo mengakui baru Ketua DPC PDIP yang sudah pernah mengikuti program sekolah kepala daerah tersebut. Sementara, kader-kader PDIP lain di Nganjuk masih belum berkesempatan. "Tapi nanti pasti akan dibuka lagi karena itu agenda wajib dan rutin menjelang pilkada," sambung Sunaryo.
Selebihnya, pria asal Kecamatan Ngetos ini menyebut bahwa saat ini persiapan awal memanasi mesin partai sudah berjalan, baik dalam bentuk rakor-rakor dan konsolidasi di semua jenjang sampai tingkat desa. "Intinya kami sejak saat ini sudah siap (menghadapi di Pilbup)," imbuhnya.
Bagaimana dengan Golkar? Perolehan suara partai beringin di Nganjuk memang tidak sebanyak PDIP. Pada Pemilu 2014 lalu mereka mendapat 6 kursi di DPRD, sama dengan perolehan PKB. Di atasnya masih ada Partai Gerindra yang mendapat 7 kursi membayangi peringkat PDIP.
Ketua DPD Golkar Nganjuk Endro Wasis Wahyono mengatakan, sejak saat ini pihaknya sudah melakukan komunikasi dan pertemuan dengan parpol-parpol lain, contohnya dengan PDIP. Di samping itu, pihaknya juga menyiapkan kesempatan bagi kader sendiri yang berminat.
Hanya saja, segala sesuatu menyangkut persiapan Pilbup Nganjuk disebutnya sudah diatur dalam juklak terbaru DPP Golkar, termasuk mekanisme penjaringan bakal calon yang terbuka bagi kader internal maupun dari non-kader.
Menurut Endro, jika nanti memang ada kehendak kuat masyarakat yang memunculkan nama tokoh dari luar Golkar untuk Pilbup Nganjuk, hal itu disebutnya akan menjadi pertimbangan penting. "Suara Golkar suara rakyat. Jadi kami tetap harus tanggap terhadap aspirasi masyarakat Nganjuk," pungkasnya.(ab/Panji Lanang Satriadin)
Lihat : Profil Redaksi Matakamera Nganjuk
0 komentar:
Post a Comment