suasana tempat penampungan eks Gafatar di BLK Nganjuk |
Pantauan matakamera. net, 12 orang eks-Gafatar asal Nganjuk itu terdiri dari 3 kepala keluarga (KK) yang berasal dari Desa Kedungmlaten, Kecamatan Patianrowo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Prambon, serta Desa Pulewetan, Kecamatan Jatikalen. Sejumlah pejabat Nganjuk tampak berada di lokasi seperti Ketua DPRD Nganjuk Puji Santoso, Kepala Bakesbangpolimas Nganjuk Abdul Wakid, serta sejumlah pejabat Dinsosnakertrans, Taruna Siaga Bencana (Tagana), sampai perwakilan Polres Nganjuk dan Kodim 0810 Nganjuk.
Darmanto, Kasie Balinsos Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Nganjuk mengatakan, berdasarkan data sementara mantan anggota Gafatar dari Nganjuk yang sebelumnya diungsikan dari wilayah Mempawah, Kalimantan Barat memang berjumlah 12 orang.”Kami bersama instansi terkait telah membahas langkah awal untuk memfasilitasi kepulangan mereka ke kampung halaman, yang saat ini masih ditampung di BLK Nganjuk,” ujar Darmanto.
Selama di penampungan sementara, lanjut Darmanto, mereka akan menjalani pembinaan agar tetap merasa aman dan tidak terintimidasi, ketika nantinya dipertemukan kembali dengan keluarga. Untuk sementara, malam ini keduabelas orang pengungsi masih akan menginap di BLK, tepatnya di ruang workshop ketrampilan salon, sampai beberapa hari ke depan.
Ketua DPRD Nganjuk Puji Santoso yang kemarin sempat berbincang dengan para anggota eks-Gafatar ini menambahkan, bahwa pihaknya mengimbau masyarakat Nganjuk khususnya di sekitar tempat asal mereka tinggal dahulu, untuk bisa menerima kembali kedatangan mereka dengan tangan terbuka. “jangan sampai dibenci, karena bagaimanapun juga mereka tetap saudara kita sesame warga Nganjuk,” ujar Puji.
Samsudin, 47, salah satu pengungsi eks-Gafatar asal Desa Kedungmlaten, Kecamatan Lengkong, mengaku dalam hari kecilnya sebenarnya ada rasa kecewa karena diusir dari tempatnya menggarap ladang dan mencari nafkah di Kaimantan Barat. Namun demikian, dia beserta istri dan tiga anaknya kini tetap mengikuti saja kebijakan pemerintah untuk memulangkan kembali mereka ke kampung halaman. “Mudah-mudahan kepulangan kami bisa diterima dengan baik,” ujar Samsudin penuh harap.
Sebelumnya, sebanyak 193 mantan anggota Gafatar dari berbagai wilayah di Jatim tiba di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, sejak Sabtu pagi 23 Januari 2016. Mereka kemudian diinapkan selama dua hari di Balai Transito Surabaya, sebelum kemudian dijemput pulang oleh tim pemerintah daerah masing-masing.(ab)
0 komentar:
Post a Comment