Iptu Oyok saat masih berpangkat Ipda, di masa awal merintis SLB di Patianrowo, Nganjuk, Jawa Timur |
Iptu Oyok mencurahkan perhatiannya untuk sekolah anak berkebutuhan khusus tersebut (ABK). Bahkan hampir setiap hari dia menyempatkan diri mengontrol dan mengawasi kegiatan belajar di SLB Dharma Bakti. Rupanya, polisi ini memang punya ikatan kuat dengan sejarah berdirinya sekolah khusus itu. “Tahun ajaran ini (2015/2016), siswanya sudah berjumlah 60 anak,” sebut suami dari Endah Retno Kartikawati ini.
Suasana saat Iptu Oyok ikut mengajar di kelas anak didik SLB yang dirintisnya |
Saat itu, ABK memang sulit masuk sekolah reguler. Ditambah lagi, pihak keluarga masih banyak yang menganggapnya sebagai aib. Seketika itu hati Almarhum Abi dan Oyok tersentuh, hingga kemudian tercetus ide mendirikan SLB pertama di kawasan timur Nganjuk. Dalam waktu singkat, dengan menghimpun beberapa teman dari berbagai profesi, mereka kemudian mendirikan Yayasan Dharma Bakti Sejahtera yang membidani berdirinya SLB Dharma Bakti pada 30 Mei 2006.
Perjuangan awal mendirikan SLB tidaklah mudah. Iptu Oyok dan Almarhum Abi sampai harus mendatangi rumah-rumah warga yang memiliki anggota anak ABK. Usahanya diawali dengan membuka pemahaman masyarakat setempat, bahwa anak-anak ini juga berhak mengenyam bangku pendidikan. Bahkan, mereka juga bisa berprestasi layaknya anak-anak sekolah umum. Upaya blusukan yang dilakukan hampir setiap hari itupun membuahkan hasil, karena masing-masing oragtua ABK mulai mendaftarkan anak mereka satu per satu. “Angkata pertama saat itu, ada 22 siswa. Tenaga pengajarnya ada 6 orang,” kenang ayah dari Ivonie Happy Tansia, 21, Duartika Anindhalia, 16, dan Ocha Tirzela,7, ini.
Sampai tahap ini, meskipun aktivitas belajar sudah berjalan, namun sekolah ini ternyata belum memiliki gedung sendiri. Mereka masih harus mengontrak bangunan rumah bekas tempat praktik bidan, di Desa/Kecamatan Patianrowo. Lokasinya berjarak sekitar 500 meter di utara Pabrik Gula (PG) Lestari. “Sampai sekarang masih mengontrak. Kami baru mulai membangun gedung sendiri tahun ini,” lanjut Oyok.
Selama delapan tahun SLB berdiri, Oyok sering terlibat langsung aktivitas di dalam kelas. Di sela tugas rutinnya sebagai polisi, dia selalu meluangkan waktu untuk bertemu langsung dengan anak-anak didiknya. Keakraban itu diakui Oyok menghapus jarak antara dirinya sebagai polisi dengan para siswa ABK. Bahkan, Oyok pernah mendengar sendiri salah satu siswa SDLB laki-laki berucap lantang, bahwa dia bercita-cita menjadi polisi seperti dirinya. “Saya langsung terharu mendengarnya,” imbuh Oyok.
Sejak meninggalnya Abi Santoso pada 2013 lalu, Iptu Oyok mengaku sempat turun semangatnya. Namun beruntung masih ada sosok istri alamarhum, Nunik Ismaniasita, yang ternyata mewarisi semangat sang suami. Bahu-membahu dengan Oyok, Nunik membesarkan sekolah hingga kini memiliki 60 siswa dan 21 tenaga pendidik, dua di antaranya sudah berstatus PNS. Nunik kini memegang jabatan Kepala SLB Dharma Bakti, sementara Oyok terus mendukung pengembangan sekolah secara aktif di samping jabatannya sebagai wakapolsek. Siswa yang mendaftar juga sudah menyebar dari sekitar Patianrowo, Jatikalen, Lengkong, hingga Kecamatan Bandarkedungmulyo di Kabupaten Jombang.(ab)
Assalamu'alaikum...
ReplyDeleteApakah saya bisa minta bantuan tentang informasi ini?