Ngadimin sesaat setelah dikembalikan ke RSUD Nganjuk |
Sementara keluarnya pasien diduga menyalahi prosedur pasalnya tidak dijemput oleh pihak keluarga korban ataupun pihak yang bertanggung jawab dan hanya diantar oleh cleaning servis Rsud dan tukang becak hingga akhirnya ditemukan terlantar di jalan oleh warga.
Setelah kemarin warga dibuat heboh dengan ditemukanya seorang pasien Rsud bernama Ngadimin 60 tahun warga Kediri yang diduga dibuang dan terlantar di jalan dengan kondisi kaki dan tangan terluka hingga kini belum menemui titik terang.
Pasien adalah korban tabrak lari pada hari minggu tanggal 10 januari yang ditabrak pemotor di jalan raya Nganjuk – Madiun Desa Pehserut yang menyebabkan keduanya terluka dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban yang saat itu tidak mempunyai identitas dan di anggap mr x,menjalani perawatan di Rsud Nganjuk dengan rekomendasi Dinas social.Namun saat terjadi kasus dibuanya korban di jalan pihak Dinsos mengaku tidak di ajak berkoordinasi oleh Rsud terhadap keluarnya pasien.Padahal pihak Dinsos sudah menyiapkan akan membawa korban ke panti sosial saat pasien sembuh nanti.
Sementara setelah sebelumnya pihak Rsud Nganjuk melalui humasnya menyatakan jika keluarnya pasien lantaran sudah sembuh dan di ambil oleh keluarga penabrak,justru berbalik dengan fakta yang ada.
Keluarga penabrak tidak menjemput korban yang di rawat di ruang bugenvil dan korban keluar rumah sakit hanya diantar oleh cleaning service rumah sakit serta dinaikan becak pada sore hari dan akhirnya ditemukan warga terlantar di jalan raya Nganjuk – Madiun Desa Morobau Kecamatan Bagor.
”kami sudah memberikan rekomendasi penanganan kesembuhan karena mr x setelah sembuh kami berencana akan membawa pasien ke panti jompo..kejadian keluarnya pasien kami tidak tahu karena tanpa konfirmasi ke dinsos keluarnya di ambil siapa kami juga tidak tahu,”terang iit.
Sementara kepala ruangan bugenvil Sri Mulyanto mengatakan dirinya kurang tahu karena bekerja di sift pagi,ia Cuma mendengar dari keterangan clening servisnya.
”kemarin secara medis pasien diperbolehkan untuk pulang saya menyuruh cleaning servis untuk mengatakan kepada pihak penabrak jika pasien boleh pulang..pada sorenya katannya pasien mau di antar pulang namun dari keterangan cleaning service pasien dinaikan becak dan pasien minta turun di bagor..untuk surat pengambilan pasien saya belum tahu…”jelas Pak Mul.
Ironis,pengambilan pasien yang seharusnya dengan prosedur yang benar terabaikan dengan hanya berkomunikasi melalui telepon seluler.Di harapkan pihak terkait segera menyelidiki serius kasus ini agar terungkap siapa sebenarnya yang membuang pasien dengan keji ini. (as)
0 komentar:
Post a Comment