Gunung Pandan di Nganjuk termasuk jenis gunung berapi stratovolcano, tetapi sudah lama tidak aktif |
Ahli mitigasi BMKG menyebut, bahwa Gunung Pandan termasuk gunung berapi tetapi sudah lama tidak aktif. Saat gempa berturut-turut terjadi di Nganjuk, lempengan tanah di bawah gunung setinggi 897 meter itu yang berupa lahar atau lava purba itu diduga mengalami pergerakan sehingga menyebabkan getaran misterius yang tertangkap radar seismik BMKG. “Memang ada dugaan begitu. Tapi perlu penelitian lebih mendalam lagi,” ujar Kepala BMKG Sawahan Chudori. Sampai saat ini, BMKG masih terus memantau aktivitas lempengan tanah di sekitar Gunung Pandan, terutama setelah gempa terus terjadi secara beruntun.
Lebih lanjut Chudori menjelaskan, bahwa kejadian gempa jenis swarm sampai 100 kali di wilayah Nganjuk itu masih dalam kategori tidak berbahaya. Getaran gempa yang tertangkap radar seismik BMKG Sawahan dan empat stasiun seismik lainnya itu, disebutnya berpindah-pindah dari barat menuju timur, dengan magnitudo kecil di bawah 3 skala richter. Sampai kemarin juga tidak ada laporan kerusakan bangunan atau material lainnya. “Tidak semua penduduk Nganjuk merasakannya. Namun karena ini sudah menjadi informasi, jangan sampai jatuh ke tangan orang yang salah dan menimbulkan keresahan,“ pungkasnya.(ab/foto febri_inc via instagram)
0 komentar:
Post a Comment