Macan tutul (phantera pardus melas), hewan buas yang diyakini masih menghuni hutan di Gunung Pandan, Nganjuk (foto : instagram/rahman_odon) |
Sabtu 27 Februari 2016
matakamera, Nganjuk – Selain berstatus gunung berapi yang sedang ‘tidur’, Gunung Pandan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur banyak menyimpan kekayaan hayati dan spiritual.
Kawasan hutannya yang luas dan lebat, diyakini sebagai tempat keramat oleh warga sekitarnya secara turun-temurun.
Dari beberapa cerita legenda yang beredar di masyarakat, salah satunya adalah sosok Eyang Derpo, seorang yang sakti mandraguna dan ahli pengobatan di zaman lampau, dan hingga kini masih bersemayam di Gunung Pandan.
Jika ada warga masyarakat yang membutuhkan pertolongan alternatif karena terserang penyakit, yang tidak dapat di sembuhkan secara medis, maka di tempat ini diyakini bisa mejadi rujukan.
Tidak jarang para peziarah tinggal bermalam di tengah huatn, demi terkabulnya keinginan yang diharapkan, termasuk sembuh dari penyakit.
Adapun tempat ritual yang paling sering dikunjungi peziarah, adalah sebuah goa kecil tempat petilasan Eyang Derpo, di mana terdapat pemondokan kecil berukuran 2 x 4 meter.
"Jika hati kita bersih dan iklas, kita bisa melihat rumah gaib Eyang Derpo, dan melihat sosok hewan seperti macan pertanda doa kita terkabul,” ujar Sutrisno, 35, warga Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Madiun yang mengaku rutin berziarah ke Gunung Pandan dengan berjalan kaki.
Selain legenda Eyang Derpo, kawasan hutan Gunung Pandan yang berada di deretan pegunungan Kendeng, diyakini sampai saat ini masih menjadi habitat hewan buas macan tutul.
Beberapa warga yang tinggal di sekitar hutan mengaku pernah melihat kemunculan hewan buas itu, saat mencari kayu jati atau sedang berburu kijang di tengah hutan.
“Waktu saya masih SD dulu, sering ikut orangtua ke hutan lewat Desa Tritik, dan beberapa kali melihat macan tutul di Gunung Pandan,” ujar Sumarno, 47, warga Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Nganjuk.
Untuk diketahui, macan tutul atau dalam bahasa lain disebut Phantera Pardus Melas, merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Jenisnya ada yang berkulit hitam polos alias macan kumbang, atau yang berkulit kuning emas dan totol hitam.
Sebagian besar populasi macan tutul dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jabar, namun di semua hutan di Jawa dilaporkan pernah ditemukan hewan ini, termasuk di sekitar hutan Gunung Pandan, Nganjuk.(ab/ab)
Panji Lanang Satriadin
Dsini yg jdi skrg dipergunakan pihak produsen minuman aqua ya kan ?
ReplyDeletehttps://caraseo.eu.org