Salah satu pengunjung Klenteng Hok Yoe Kiong saat sembahyang malam Imlek |
matakamera, Nganjuk - Ratusan umat tri dharma di Kabupaten
Nganjuk, yang terdiri dari umat Konghucu, umat Budha dan umat Tao, melaksanakan
ritual paling penting dalam perayaan Imlek 2567, yakni memanjatkan doa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Minggu malam 7 Februari 2016. Doa bersama berlangsung di
Klenteng Hok Yoe Kiong, Desa Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur.
Pantauan matakamera.net, puncak doa malam Imlek di klenteng
ini berlangsung sekitar pukul 00.00 dini hari, menjelang tanggal 1 Imlek atau 8
Februari 2016.
Ketua Klenteng Hok Yoe Kiong Teguh Susilo Saputro
mengatakan, tahun Imlek ini bertepatan dengan shio monyet api, di man monyet
melambangkan kecerdikan sedangkan api menjadi simbol semangat. Karena itu,
tahun ini orang yang pandai dan cekatan mencari peluang akan meraih hoki atau
kesuksesan. Namun, Teguh juga mengingatkan resiko besar jika salah sasaran.
“Karena kera atau monyet itu kan lincah, tapi ya nakal juga,” ujarnya.
Prosesi doa massal diawali dengan sikap Pat Tik di depan
altar Thien Kong atau Tuhan. Lalu, umat akan masuk ke ruang altar utama untuk
berdoa kepada Dewa Utama Kongco Kong Tik Tjoen Ong, yang berjuluk Raja Pemberi
Berkah dan Rezeki. Berturut-turut kemudian doa di 12 altar dewa lainnya antara
lain Dewi Kwan Im, Dewa Kwan Kong, hingga Ya Ong atau altar Raja Semut yang
menjadi cirri khas Klenteng Sukomoro. “Semua berharap mendapat hoki atau rezeki
melimpah tahun ini,” kata Teguh.
Selebihnya, Teguh menyebut sepanjang perayaan tahun baru
Imlek sampai tangga 15 mendatang, Kelenteng Hok Yoe Kiong Sukomoro akan buka
selama 24 jam. “Untuk memberikan kesempatan bagi siapapun yang akan
bersembahyang, sampai dini hari,” pungkas Teguh.(ab)
0 komentar:
Post a Comment