Budiono dalam salah acara rapat di DPD-RI. Dia santer dikabarkan akan ikut bertarung di Pilkada Nganjuk 2018 lewat jalur independen |
Jika melihat catatan pada penyelenggaran Pilkada Nganjuk 2012 lalu, perolehan suara pasangan calon bupati-calon wakil bupati Nyono Djoyo Astro - Saiful Anam yang maju lewat jalur independen, ternyata cukup signifikan, dan bahkan mampu meraih posisi ketiga dengan 121.794 suara (22,51%). Selisihnya tipis dengan dua pasangan di atasnya, masing-masing Siti Nurhayati-Sumardi yang meraih 128.206 suara (23,69%) dan Taufiqurrahman-Abdul Wachid Badrus yang meraup 171.438 suara (31,68%). Fakta masa lalu diyakini masih berlaku sampai gelaran Pilkada 2018 mendatang, menjadi peluang besar bagi calon pasangan yang akan maju memperebutkan kursi AG 1 di kota angin.
Salah satu nama kandidat yang ramai terdengar bakal maju bertarung di Pilkada Nganjuk 2018 adalah Budiono. Anggota DPD RI yang gencar blusukan ke desa-desa di Nganjuk ini kabarnya bakal memilih jalur independen alias tanpa rekomendasi dan syarat dukungan partai, jika jadi bertarung dalam Pilkada Nganjuk 2018 mendatang. salah seorang tim dnaorang dekat Budiono yang enggan disebutkan identitasnya berpendapat, bahwa pilihan lewat jalur independen lebih bisa merakyat, karena selain mendapatkan dukungan riil lewat KTP dan tanda tangan masyarakat langsung juga berbiaya relatif rendah.”Kajian kami sementara di tim, (Budiono) lebih memilih dukungan langsung dari masyarakat lah ya, agar lebih merakyat,” ujarnya. Indikasi yang lain, kata sumber dari tim Budiono, mantan Sekda Nganjuk ini sejak awal adalah sosok birkrat tulen, yang tidak memiliki partai politik (parpol) dan tidak pernah bersinggungan dengan mereka, atau bukan merupakan kader parpol.
Menanggapi hal itu, mantan Ketua KPU Nganjuk Juwahir mengatakan, bahwa peluang calon dari jalur perseorangan (independen) sampai saat ini memang menggembirakan. Salah satunya karena si calon tidak harus tersandera oleh kepentingan parpol, sehingga bisa lebih fokus untuk menyiapkan dukungan masyarakat sebesar 5% lewat KTP. “Untuk Nganjuk, Ya kisaran angkanya sekitar 50-60 ribu sudah bisa dapat tiket lah,” ujar pria yang juga mantan jurnalis ini.
Senada dengab Juwahir, M.Roissudin Ketua GPN Jawa Timur berpendapat, bahwa tren jalur perseorangan di beberapa daerah yang menggelar pilkada belakangan memang sedang naik daun dan cukup besar peluangnya. Jika tim bisa bekerja maksimal, si calon akan sangat mungkin menjadi pemenang. “Bisa fokus ke basis suara dan relatif tidak berbiaya mahal,” ujarnya.(ro/ab)
0 komentar:
Post a Comment