Air Terjun Singokromo, Kecamatan Sawahan, satu dari puluhan air terjun eksotis yang dimiliki Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Foto : Fahrizall ar |
Beberapa contoh nama air terjun yang rata-rata baru setahun-dua tahun ditemukan itu antara lain Air Terjun Watu Lumbung dan Tetes Embun di Desa Bendolo, Sawahan, Air Terjun Selo Leter, sampai Air Terjun Omben Manuk. Yang disebut terakhir, letaknya ada di atas Air Terjun Sedudo yang tercatat tertinggi ke 4 se-Indonesia versi mediaindonesia.com, dan merupakan yang merupakan air terjun paling populer di Nganjuk dan terkenal sampai ke seluruh Nusantara. Tak jauh dari Sedudo, ada juga air terjun Singokromo yang tidak kalah eksotis, meskipun tidak setinggi Sedudo. “Saat mendaki Wilis, saya pernah melihat setidaknya ada puluhan air terjun tak bernama di atas Sedudo,” kata Aries T. Effendi, anggota Tagana Kabupaten Nganjuk.
Di luar itu, masih ada Air Terjun Roro Kuning di Desa Bajulan, Loceret yang namanya tidak kalah populer dengan Sedudo. Lalu, ada juga temuan air terjun baru di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos yang diberi nama Air Terjun Sumbermanik, yang konon pada zaman dahulu ada tempat pertapaan Prabu Damarwulan.
Belum lagi, di kawasan pegunungan Kendeng di kawasan Nganjuk utara, mulai dari Bendoasri, Rejoso sampai wilayah Desa Pule, Jatikalen, diperkirakan terdapat puluhan air terjun yang belum terjamah manusia.
Baru-baru ini ada satu yang sudah mulai ramai dikunjungi, yakni Air Terjun Ngebleng, yang ada di Dusun Tondowesi, Desa Pule, Kecamatan Jatikalen.
Karena itu, jika disuruh mendata berapa jumlah air terjun yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Nganjuk, termasuk yang belum terjamah dan jarang dikunjungi orang, Aries memperkirakan jumlahnya lebih dari 100 lokasi. "Ada ratusan jumlahnya dengan daya tarik dan eksotisme sendiri-sendiri. Tapi yang sudah bisa terdata kira-kira sekarang 50 lokasi, di sekitar Gunung Wilis di selatan dan sepanajng perbukitan Kendeng di utara," ungkap Aries.(ab)
0 komentar:
Post a Comment