Suasana olah tempat kejadian gantung diri, dengan korban Sujito, pria muda asal Desa Sidokare, Kecamatan Rejoso, Nganjuk, 26 April 2016 |
Jenazah Sujito ditemukan menggantung sekitar pukul 13.00 siang. Yang pertama kali melihat jenazah adalah Tuminem, 60, ibu kandung Sujito sendiri. Saat itu, wanita renta itu baru masuk rumah usai membelikan rokok Sujito di warung. "Korban baru makan siang, lalu minta tolong ibunya membelikan rokok di warung," ulas Paur Humas Polres Nganjuk Iptu Samsul Hadi, usai olah tempat kejadian perkara (TKP).
Betapa terkejutnya Tuminem, setelah melihat putranya sendiri dalam posisi tergantung dengan leher terlilit tali tampar senar berwarna hijau. “Ibu korban dalam kondisi syok langsung berteriak minta tolong,” ujar Iptu Samsul.
Para tetangga langsung berdatangan setelah mendengar teriakan Tuminem. Mereka ikut terkejut melihat Sujito sudah dalam keadaan tergantung dan tidak bernyawa. “Para tetangga sempat berusaha menolong, tapi sudah keburu meninggal,” lanjut Samsul.
Suasana kampung yang semula sepi dalam sekejap mendadak ramai karena warga berhamburan keluar rumah. Polsek Rejoso juga mendapat laporan kejadian tersebut dan segera mendatangi lokasi. “Kami evakuasi korban dan melakukan tindakan visum dibantu tim identifikasi,” ujar Samsul.
Ketika pertama kali diidentifikasi oleh pihak kepolisian, Sujito bertelanjang dada, memakai celana panjang berwarna hitam dan lidahnya menjulur. Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di sekujur tubuh korban. “Jenazah segera kami evakuasi untuk diperiksa tim medis,” imbuh Samsul.
Setelah sekitar satu jam penyelidikan, termasuk mengumpulkan keterangan saksi-saksi, polisi akhirnya menyimpulkan bahwa Sujito benar-benar tewas karena gantung diri. Adapun dugaan alasan ayah muda itu nekat mennghabisi nyawanya sendiri, yakni karena selama setahun terakhir ditinggal istri dan anaknya tanpa kabar yang jelas. "Korban diduga depresi karena setahun ditinggal istri yang pergi tanpa pamit bersama anak mereka," urai Samsul.
Adapun kesempatan Sujito sehingga bisa melakukan aksi gantung diri, dengan cara mengecoh ibu kandungnya sendiri, Tuminem. Awalnya, di rumah Sujito makan siang ditemani Suminem. Setelah kenyang, Sujito lalu berlagak meminta tolong sang ibu untuk membelikan rokok di warung, sambil memberi uang. "Dilakukan ketika ibu korban pergi dari rumah untuk membeli rokok," pungkas Samsul.(ab)
0 komentar:
Post a Comment