Kegiatan ini dilaksanakan, sebagai salah upaya untuk merumuskan kembali sistem pembangunan nasional model GBHN. Selain itu, juga sebagai upaya untuk menerima saran masukan dari masyarakat, sebagai bahan kajian MPR RI untuk melakukan telaah dan kajian yang komprehensif, tentang sistem-sistem perencanaan pembangunan nasional yang sedang berlangsung.
Wujud kegiatannya seperti ditunjukkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) anggota MPR RI DR. H. Sareh Wiyono M., SH.MH, dengan tema “Reformulasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dengan model GBHN”. Kegiatannya dilaksanakan pada hari Senin, 25 April 2016 lalu di Aula Rumah Aspirasi Partai Gerindra, Jalan Mastrip 22 Nganjuk. Kegiatan diikuti tidak kurang dari 150 peserta, antara lain berkat kerjasama dengan PC IPNU dan IPPNU Kabupaten Nganjuk. "Alhamdulillah kegiatan RDP bisa terlaksana dengan baik, patut disyukuri bahwa peran serta semua pihak dalam kegiatan ini telah mengoptimalkan atas kesuksesan pelaksanaan kegiatan," ujar Sareh, yang juga Anggota DPR RI Dapil Jatim VIII dari Fraksi Partai Gerindra itu.
Respon dan apresiasi peserta yang hadir dalam kegiatan ini sangat baik, terbukti dengan keaktifan peserta dalam menanggapi materi, baik yang diapresiasikan oleh nara sumber maupun peserta sendiri. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sangat menaruh harapan besar dalam konteks penguatan tema yang di bahas.
Menurut Sareh Wiyono, tujuan RDP antara lain untuk memberikan masukan kepada anggota MPR RI untuk bahan sidang MPR RI. Lalu, sebagai sarana menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat secara komprehensif, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dengan model GBHN. Selain itu, juga untuk bisa lebih memasyarakatkan dan membudayakan pentingnya membangun komunikasi antara masyarakat, dengan wakilnya dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. "Juga untuk menyerap aspirasi masyarakat tentang pentingnya GBHN dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkap Sareh.
Selama kegiatan berlangsung, banyak masukan dan saran yang disampaikan secara langsung oleh perwakilan masyarakat. Antara lain bahwa Reformulasi GBHN sangat perlu dilakukan untuk meberikan arah bagi bangsa dalam melaksanakan pembangunan nasional, sekaligus memberi arah dalam menghadapi era globalisasi. Masukan lainnya, terkait pentingnya reformulasi Pembangunan Nasional dengan model GBHN, berangkat dari kondisi obyektif bangsa Indonesia saat ini dengan mengacu pada tantangan pembangunan bangsa di era global dan pelaksanaa otonomi daerah yang sedang berlangsung di Indonesia.
Sareh juga mencatat masukan, bahwa di Indonesia struktur masyarakat yang majemuk semakin memunculkan desakan dan kerinduan munculnya GBHN, untuk pembangunan yang lebih terarah. Sebab, selama ini pembangunan seolah tidak terarah, setiap ganti pemimpin nasional atau presiden pasti melakukan pergantian arah pembangunan nasional. Berikutnya, muncul juga aspirasi bahwa perencanaan pembangunan merupakan aspek paling penting dalam memandu dan mengarahkan pelaksanaan pembangunan guna mencapai tujuan pembangunan yang sudah ditetapkan. "Perencananaan pembangunan nasional yang diterapkan di Indonesia merupakan instrumen yang sangat penting bagi pencapaian tujuan pembangunan," ulas Sareh.(ab/adv)
Editor : Panji Lanang Satriadin
0 komentar:
Post a Comment