Suasana dialog antara petani, Kementan dan Bulog di Kodim Nganjuk, 25 Mei 2016, membahas turunnya harga jual bawang merah di tingkat petani |
Dirjen Holtikultura Kementan RI Spudnik Sujono mengatakan, dengan stok dari petani yang melimpah seperti saat ini, semestinya Bulog bisa menjaga stabilitas harga yang sudah disepakati. "Seharusnya Bulog mengawal kebijakan pemerintah dong," ujar Spudnik, saat memantau langsung ketersediaan stok bawang merah di Desa Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur pada Rabu, 25 Mei 2016.
Spudnik menduga ada ada oknum tertentu yang ikut bermain, untuk meloloskan upaya mengimpor bawang merah dari luar negeri. "Kami dapat info sudah ada bawang merah impor yang masuk, meski jumlahnya baru 2500 ton," ujarnya.
Sedangkan perwakilan dari Bulog Kediri, Wahyu, mengaku bahwa penuruan harga ini adalah kebijakan langsung dari Bulog pusat. Sehingga pihaknya tidak tahu-menahu. "Kami hanya mengeksekusi kebijakan dari pusat," ujarnya.
Untuk diketahui, pada 14 Mei 2016 lalu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sentra bawang merah di Kecamatan Bagor, Nganjuk, dan telah menyebut bahwa Bulog akan ikut mengawal langsung stabilitas harga bawang, terutama untuk menghadapi bulan puasa sampai Lebaran. "Kami ajak langsung Kabulog pusat, untuk mengawal dan memborong bawang merah milik petani," ujar Amran. Tujuannya adalah untuk mencukupi stok nasional dengan harga yang wajar. (ro/ab)
Editor : Panji Lanang Satriadin
0 komentar:
Post a Comment