Suasana 'upacara' Hardiknas yang dilakukan massa guru dan pegawai honorer K-1 di depan Pendopo Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, 2 Mei 2016 |
Dengan dikawal ketat oleh ratusan aparat kepolisian setempat, massa guru honorer berseragam abu-abu tampak sudah memadati halaman luar Pendopo Kabupaten Nganjuk di Jalan Basuki Rachmat 1, sejak sekitar pukul 07.00. Mereka membentuk formasi barisan layaknya upacara, dengan cara memnblokir ruas jalan utama di depan Pendopo.
Uniknya, di tengah 'upacara' sejumlah pendemo memperagakan adegan teatrikal gantung lehernya dengan tali, sebagai simbol nasib kami yang digantung karena tidak kunjung diangkat menjadi CPNS. "Nasib kami digantung oleh Bapak Bupati," ujar Sajianto, Ketuaa Forum K-1 saat berorasi di tengah aksi tersebut. Selain itu, massa K-1 juga tampak memasang poster di pagar Pendopo bertulisan 'Sulitnya mencari keadilan di Kabupaten Nganjuk'.
Usai berorasi, perwakilan pendemo memaksa masuk ke Pendopo untuk menemui Bupati Nganjuk Taufiqurrahman. Di pagi yang sama, bupati dan seluruh jajaran SKPD juga sedang menggelar upacara peringatan Hardiknas 2016 di Lapangan Upacara GOR Bung Karno, Kelurahan Begadung, Nganjuk. Tak pelak, usaha massa gagal dan hanya bisa ditemu oleh Plt Kepala BKD Kabupaten Nganjuk Mokhamad Jasin."Kami tidak bisa memutuskan, semua aspirasi akan kami sampaikan Bupati," ujar Jasin saat menemui empat orang perwakilan.
Perwakilan pendemo pun kecewa karena Bupati tidak menemui mereka. Mereka kembali berorasi sambil memutar ulang rekaman Bupati, terkait kesediaan membuat Surat pertanggung jawaban mutlak (SPTJM)sebagai.syarat untuk memproses SK dari Badan Kepegawaian Nasional beberapa waktu lalu. "Jika hari ini ada intruksi dari pak.menteri maka akan saya buatkan surat itu sekarang juga," ucap suara dalam rekaman tersebut. Tak berselang lama, massa pun akhirnya membubarkan diri dengan tangan hampa.(ro)
0 komentar:
Post a Comment