Suasana rapat koordinasi lintas instansi membahas perlindungan anak terhadap ancaman kekerasan, di DPRD Nganjuk, 6 Juni 2016 (matakamera/Roissudin) |
Salah satunya seperti diungkapkan Karyo Sulistyo, Ketua Komisi B DPRD Nganjuk. Dalam catatannya, saat ini fenomena kekerasan seksual, KDRT, hingga dampak negatif peredaran narkoba sudah begitu mengkhawatirkan, tidak terkecuali di Nganjuk sendiri." Ini bukan lagi menjadi tugas polisi atau pihak tertentu saja. Semua pihak harus bekerjasama untuk fokus mengatasi itu, harus bersinergi," ujar Karyo, di sela Rapat Koordinasi Perlindungan di Ruang Banggar DPRD Nganjuk, Senin 6 Juni 2016.
Menurut Karyo, anak-anak yang menjadi korban pengaruh minuman keras dan narkoba misalnya, perlu mendapat prioritas penangan. Karena jika diabaikan, maka generasi muda ke depan akan terancam."Generasi muda harus mendapatkan jaminan pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi, semua pihak dan lembaga terkait harus bekerja sama," ujar politisi asal Kecamatan Ngronggot ini.
Sementara itu dalam forum yang sama, Trisna, Aktivis perlindungan anak Nganjuk memyambung, bahwa saat ini dunia anak semakin sempit dan sangat rentan terhadap kejahatan dan kekerasan."Masyarakat harus semakin peduli terhadap dunia anak. Kebebasan itu tidak selalu memenuhi semua keinginan anak," papar wanita yang juga aktif di bidang penanganan HIV/Aids di Nganjuk itu.
Trisna menambahkan, perlindungan korban kekerasan seksual maupun kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dinilainya sampai saat ini belum cukup mendapatkan tempat yang layak untuk pemulihan mental mereka. "Mereka itu butuh tempat untuk rehabilitasi, melalui penanganan yang berkelanjutan," ujarnya sambil menjelaskan konsep 'rumah aman' bagi korban kekerasan.(ro/ab)
M. Roissudin
0 komentar:
Post a Comment