Menurut informasi yang dihimpun matakamera.net, kondisi itu dipicu karena sampai saat ini, Bupati Nganjuk Taufiqurrahman belum memproses pejabat pelaksana tugas (plt) Sekda untuk menggantikan posisi Masduqi, setelah diberhentikan sementara sejak 13 Juni 2016. Masduqi sendiri ditahan di Lapas Kelas II-A Kota Kediri sejak 29 April 2016, terkait kasus korupsi seragam batik PNS Nganjuk yang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Nganjuk.
Sementara syarat untuk pencairan gaji pegawai di lingkungan Setda Nganjuk yang berjumlah sekitar 200 orang itu, wajib ditandatangani oleh pejabat pengguna anggaran (PA), yakni Sekda sendiri. "Sampai hari ini belum jelas kapan bisa gajian. Kami cuma bisa pasrah menunggu," kata Y, 45, salah satu PNS di lingkungan Setda Nganjuk kepada matakamera.net, Selasa 28 Juni 2016.
Kondisinya menjadi semakin pelik, karena sudah hampir 10 hari terakhir Bupati Taufiq tidak masuk kantor. Menurut informasi, sang bupati masih berada di Jakarta sampai saat ini, setelah sebelumnya dilaporkan mengikuti agenda presentasi Adipura di kantor Kementerian Lingkungan Hidup. Beredar kabar, 'menghilang'-nya Bupati Taufiq sampai detik ini disebut terkait proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kabarnya begitu. Orang-orang di Pemkab ramai membicarakan itu," kata si Y. Sayangnya sampai saat ini, bupati asal Mojosongo Jombang itu belum bisa dikonfirmasi.
Sebelumnya, matakamera.net sudah mengkonfirmasi Wakil Bupati Nganjuk Abdul Wachid Badrus. Namun, pria yang akrab disapa Gus Wachid itu enggan berspekulasi terkait kapan akan ditunjuk Plt Sekda. Dia sendiri mengaku juga bukan pada posisi bisa menggantikan kedudukan Sekda saat ini. Begitu juga soal Bupati Nganjuk yang tak kunjung kembali. "Kan ada Bupati. Ya itu terserah bupati lah. Saya tidak punya kewenangan," ujar Gus Wachid.
Dihubungi terpisah, Kabag Humas Pemkab Nganjuk Ghozali Affandi mengakui bahwa sampai saat ini ratusan PNS Setda Nganjuk memang belum bisa menerima gaji bulanan, gaji ke -13 dan gaji ke-14 alias THR. Dia juga membenarkan bahwa persoalannya karena belum ada pejabat pengguna anggaran (PA) di setda yang ditunjuk. Namun begitu, Ghozali tetap meyakini cepat atau lambat pasti akan ada solusinya. "Kami dalam posisi menunggu saja dan bersabar," ujarnya. Terkait di mana keberadaan bupati, Ghozali menyebut saat ini yang bersangkutan sedang berada di Surabaya. Namun, tidak dijelaskan lagi apa kegiatannya dan kapan Bupati akan kembali ke Nganjuk untuk menyelesaikan persoalan tersebut.(ab)
(Panji Lanang Satriadin)
0 komentar:
Post a Comment