Maya, si gadis penderita penyakit kulit langka saat dikunjungi Kapolsek Kertosono Kompol Abraham, pada Selasa 26 Juli 2016 (matakamera.net) |
Namun demikian, kondisi itu ternyata tidak membuat Maya, panggilan akrab gadis ini minder atau malu berinteraksi dengan orang. Dia juga tetap bersemangat belajar di sekolah. Putri pasangan Karman dan Sarinah ini diketahui merupakan siswa yang cukup rajin di sekolah. Meskipun kondisi belajarnya tidak duduk satu meja dengan siswa pada umumnya , Maya tidak berkecil hati. “Saya ingin sukses menjadi guru dan membanggakan orang tua,” ungkapnya penuh semangat.
Mohammad Ali Muhtar, salah satu guru MTsN tempat Maya bersekolah menjelaskan, awalnya sekolah memang sempat bimbang dengan kondisi penyakit gaid belia tersebut. Namun setelah dipastikan tidak menular, dia sendiri yang berusaha meyakinkan sekolah untuk bisa menerima siswa lulusan SDN Gampeng 2, Ngluyu itu."Penyakitnya tidak menular kok," ujar pria yang juga menjadi ayah asuh bagi Maya tersebut.
Kondisi keluarga Maya sendiri di Ngluyu pas-pasan, sehingga tidak mungkin membiayai pengobatan gadis itu. Muhtar mengaku, selama ini belum ada uluran tangan dan perhatian dari pemerintah setempat, termasuk untuk mengupayakan pengobatan agar Maya bisa sembuh dari penyakit tersebut. "Awal Lebaran lalu hanya dapat paket mie instan dari pondoknya," ujar Muhtar.
Kondisi itu belakangan ternyta mengetuk hati Kapolsek Kertosono Kompol Abraham. Pada Selasa 26 Juli 2016, dia pun terjun langsung untuk melihat kondisi Maya. Selain memberikan bantuan untuk keperluan sehari-hari dan sekolah Maya, sang kapolsek kemudian berjanji akan berkoordinasi dengan perangkat setempat agar siswi pemilik hobi membaca ini segera mendapatkan perhatian secara luas, terutama dari pemerintah melalui satkr terkait."Kita kordinasikan dengan pemerintah setempat agar ditindaklanjuti" pungkas mantan Kapolsek Warujayeng ini.(ro/ab)
(M. Roissudin)
0 komentar:
Post a Comment