Eva Kusuma Sundari, Politisi PDIP, anggota Komisi III DPR-RI asal Nganjuk (matakamera.net) |
matakamera, Nganjuk - Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari rupanya punya pengalaman masa kecil yang belum banyak diketahui orang. Wanita 51 tahun kelahiran Nganjuk, Jawa Timur ini ternyata sangat aktif mengikuti kegiatan Pramuka, sejak masih duduk di bangku SD sampai perguruan tinggi. Pengakuan itu dibeberkan Eva melalui cuitan berseri di akun Twitter pribadinya pada Minggu 14 Agustus 2016, bertepatan dengan peringatan Hari Pramuka.
Melalui 11 seri cuitannya di akun @evndari, Eva mengutarakan penggalan pengalaman unik dan berkesan kala aktif memakai seragam cokelat. Cuitan pertama dimulai dengan ucapan selamat Hari Pramuka, "Selamat Hari Pramuka... Dulu SD n SMP Petugas Pembaca Dasa Darma yg no 7 rajin-terampil, dan gembira..siapa takut??" tulis ibu satu anak kelahiran 5 Oktober 1965 ini.
Berikutnya, Eva bercerita tentang pengalamannya saat mengikuti Pramuka di SMP kelas 2, yakni ketika Eva bersama teman-teman regunya harus bolak-balik gowes 20 kilometer Nganjuk-Berbek selama seminggu penuh, untuk menyiapkan rute penjelajahan. "Kulu2 sampe skg? Eit..." celotehnya.
Di SMP Eva juga ikut Pramuka Saka Bhayangkara, sehingga dia berkesempatan mengikuti kemah di Pantai Prigi bersama pembina dari Polres Nganjuk. Dia juga berpengalaman mengikuti kegiatan jambore Jatim di Bojonegoro dan menyabet Juara 1 lomba P3K.
Selebihnya, wanita alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya ini juga menceritakan kegiatan pramukanya yang ternyata terus berlanjut sampai kuliah. Saat itu di awal tahun 1990-an, Eva sempat menjadi Pramuka Pandega di Unair hingga masuk mejadi pengurus DKD Kwarda Jatim. "Pengalaman berharga urus kemah2 internasional di Jatim. Saksi kesurupan masal ha ha.." seloroh Eva.
Di akhir serial cuitannya, Eva mengaku bangga karena sempat meniti karir Pramuka dari tingkat Siaga sampai dengan tingkat Pembina, yang disebutnya adalah kegiatan positif yang anti KKN, pro Pancasila dan NKRI. "(Pramuka) Harus jadi ekstakurikuler wajib sekolah, untuk karakter nasionalis religius," pungkas wanita yang kini menjadi Anggota Komisi III DPR-RI ini.(ab)
(Panji Lanang Satriadin)
0 komentar:
Post a Comment