Jenazah Prawoto ketika dievakuasi dari kamar Wisma Gerung, Desa Pehserut, Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur, 22 Agustus 2016 (matakamera.net) |
Kapolsek Sukomoro AKP Sugeng Suhariyono di lokasi kejadian menjelaskan, jenazah Prawoto pertama kali diketahui oleh Hariati, 45, dan Sunarti, 21, resepsionis Wisma Gerung sekitar pukul 17.00. Awalnya, pria asal Desa Sumberwindu, Kecamatan Berbek itu diketahui check in kamar nomor 19 hotel setempat sejak pukul 13.00. Menurut AKP Sugeng, Prawoto datang ke hotel seorang diri dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario. "Check in sendirian, sampai diketahui sudah meninggal pada sore hari," terang AKP Sugeng.
Pukul 16.30, awalnya Hariati melihat pintu kamar 19 sedikit terbuka, dan di dalam tampak tubuh Prawoto tidur tergeletak dengan posisi tak lazim, karena kedua kakinya menjuntai. Seketika itu Hariati memberitahu Sunarti petugas resepsionis untuk sama-sama mengecek. Informasi tersebut juga disampaikan kepada pemilik wisma dan belakangan memastikan bahwa penghuni kamar nomro 19 telah meninggal. "Pemilik wisma kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sukomoro," lanjut AKP Sugeng.
Suasana di wisma mendadak gaduh menjelang petang. Apalagi setelah petugas kepolisian dan tim medis RS Bhayangkara datang untuk melakukan pemeriksaan tubuh jenazah, sebelum kemudian dievakuasi. Berdasarkan petunjuk sementara, AKP Sugeng menduga kematian Prawoto akibat serangan jantung karena memang memilik riwayat penyakit tersebut. "Berdasarkan keterangan keluarga yang kami hubungi," urai Sugeng.
Saat diperiksa, tubuh Prawoto menampakkan tanda-tanda antara lain pada kemaluan mngeluarkan cairan sperma, memakai kemeja batik lengan pendek, celana panjang abu abu, sandal kulit hitam. "Tidak terdapat tanda penganiayaan," ujar Akp Sugeng. Sampai Senin malam kasus ini masih dalam penanganan kepolisian dan jenazah Prawoto sempat diamankan di RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut.(ab)
0 komentar:
Post a Comment