Irwan saat mewakili kampusnya, ITS surabaya, dalam sebuah perlombaan ilmiah tingkat internasional 2015 silam (matakamera.net) |
Irwan yang datang dari keluarga ekonomi pas-pasan di Desa Senggowar, Kecamatan Gondang, Nganjuk, Jawa Timur, awalnya mampu menembus kampus bergengsi ITS Surabaya setelah memperoleh beasiswa bidikmisi dari pemerintah. Sehari-hari, ayah Irwan bekerja sebagai kuli angkut kayu di sebuah pabrik PTPN di Nganjuk. Sedangkan ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga.
Prestasi demi prestasi sudah ditunjukkan Irwan selama berkuliah di ITS, antara lain pernah menjadi Ketua Tim Spectronics X ITS sampai melanglang buana ke Australia dalam kontes mobil internasional. Tak sia-sia, usahanya bersama tim mampu meraih juara ketiga di ajang rancang mobil reaksi kimia. Kini setelah lulus, Irwan bersiap melanjutkan S-2 di Universitas Hiroshima, Jepang melalui beasiswa Ministry of Education, Culture, Sports, Science, and Technology (MEXT) dari Pemerintah Jepang. Menurut Irwan, kesempatan tersebut didapatkan atas rekomendasi dari dosennya. "Tepat satu minggu setelah wisuda, saya akan berangkat ke Jepang untuk program S-2 teknik kimia saya," sebutnya dinukil dari website resmi ITS Surabaya, 17 September 2016.
Sedangkan Wakil Rektor Bidang Akademik ITS, Prof Dr Ir Heru Setyawan, M.Eng mengungkapkan, prestasi yang ditorehkan Irwan menjadi bukti bahwa mahasiswa bidikmisi tak menyia-nyiakan beasiswa yang diperolehnya. "Terlepas dari beban ekonomi dan pendidikan, ini membuktikan mahasiswa penerima bidikmisi masih bisa mempertanggungjawabkan beasiswanya," pungkas Heru.(ab)
(Panji Lanang Satriadin)
0 komentar:
Post a Comment