Foto detik-detik proses evakuasi jenazah Sutrisno oleh warga menggunakan alat pancing, di Dam Brantas Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur, 22 September 2016 (matakamera.net) |
Menurut informasi yang dihimpun matakamera.net, jenazah Sutrisno sebenarnya suidah terlihat sejak Senin 19 September 2016. Awalnya, beberapa warga yang sedang memancing di lokasi tersebut melihat tubuh jasad Sutrisno berputar-putar sekitar dam. "Langsung kita laporkan penjaga dam, tapi sulit diangkat dan baru hari ini berhasil (22 September 2016),"ujar Khoirul, 47, salah satu saksi mata warga setempat.
Proses evakuasi itu pun berlangsung dramastis selama sekitar 4 jam sampai pukul 12.00. Empat pemancing turun ke sungai dan melemparkan kailnya ke arah jasad Sutrisno. Akhirnya beberapa kail yang dilemparkan warga itu menyangkut di tubuh Sutrisno. Perlahan, warga menarik tali pancing dan membawa tubuh Sutrisno ke tepi Sungai Brantas. "Sejak pagi tadi warga melakukan evakuasi. Karena kondisinya dalam dan arusnya cukup deras, sehingga sulit untuk diangkat," imbuh Khoirul.
Kapolsek Megaluh AKP Sutikno menambahkan, dari laporan yang diterima pihaknya, diketahui jenazah Bangun Sutrisno dilaporkan hilang sehari sebelum ditemukan tewas mengapung di Dam Karet. Sutrisno awalnya berpamitan untuk memancing di Sungai Brantas wilayah Kertosono Nganjuk sana. Diduga, Sutrisno terjatuh ke dalam sungai saat memancing dan kemudian terseret arus hingga ditemukan tewas di wilayah Megaluh Jombang. "Kami tetap melakukan visum terhadap jasad korban dan kita bawa ke RSUD Jombang untuk penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.(ab)
(Panji LS)
0 komentar:
Post a Comment