Keduanya masing-masing adalah Yuliana, balita perempuan berusia 2,8 tahun yang mengalami kelainan fisik berupa pembesaran kepala sejak lahir. Begitu juga dengan Habibie, balita laki-laki asal Desa Bungur, Kecamatan Sukomoro. Kapolres AKBP Joko langsung mendatangi rumah kedua balita malang itu untuk menunjukkan rasa kepeduliannya, sambil menyterahkan langsung bantuan untuk mendorong kesembuhan mereka.
![]() |
Selain Yuliana, Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sadono juga mengunjungi rumah balita penderita hidrosefalus lainnya, Habibie, asal Desa Bungur, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk. (matakamera.net) |
Sebelumnya kedua balita itu memang ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya di wilayah Kabupaten Nganjuk. Terutama Habibie yang kehilangan ibu kandungnya yang meninggal tidak lama setelah melahirkan. "Aksi ini sekaligus sebagai imbauan kepada semua pihak di Kabupaten Nganjuk, agar bersama-sama mengulurkan bantuan bagi yang membutuhkan," ujar Paur Humas Polres Nganjuk Iptu Samsul Hadi.
Hidrosefalus sendiri adalah penyakit yang menyerang organ otak. Penderita hidrosefalus mengalami penumpukan cairan di dalam otak yang berakibat pada meningkatnya tekanan pada otak. Jika tidak segera ditangani, tekanan ini dapat merusak jaringan dan melemahkan fungsi otak.
Dalam kesempatan tersebut AKBP Joko Sadono berkesempatan memberikan bantuan berupa unit kereta dorong kepada Yuliana dan Habibie, serta bantuan untuk proses pengobatan mereka di rumah sakit. (ab/humasresngk)
(Panji LS)
0 komentar:
Posting Komentar