Merespons hal itu, pada Senin pagi 17 Oktober 2016, tim relawan gabungan yang terdiri dari aparat Koramil Ngetos, Polsek Ngetos, Polhut Perhutani Kediri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, dan warga Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Salamjudeg, ramai-ramai melakukan pendakian menuju titik lokasi kebakaran. Perjalanan ditempuh melalui jalur pendakian Mojoduwur Ngetos menuju Dusun Salamjudeg, yang merupakan pintu masuk menuju kawasan hutan lindung Gajah Mungkur. "Hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki, dengan kondisi jalur terjal dan curam," kata Eko Sudarsono, relawan BPBD Nganjuk yang mengikuti ekspedisi.
Tidak Hujan, Tapi Angin Sangat Kencang di Ketinggian
Setelah briefing singkat dan pengecekan peralatan mendaki, tim gabungan yang terdiri dari 20 orang memulai perjalanan tepat pukul 07.00 pagi. Mereka membentuk barisan memanjang menelusuri jalan setapak menanjak. Tidak jarang trek harus ditempuh dengan membelah rerimbunan semak hingga menyisir tebing jurang. Cuaca sepanjang perjalanan cerah dan cenderung panas, sehingga energi anggota tim mudah terkuras. "Kondisi fisik memang harus fit, kalau capek yang harus berhenti istirahat dulu," tutur Eko. BPBD membawa bekal asupan gizi untuk seluruh anggota tim agar mereka tidak kehabisan tenaga sebelum sampai ke lokasi.
![]() |
Salah satu titik api yang ditemui regu relawan di tengah perjalanan (matakamera.net) |
Menurut Eko, angin berhembus cukup kencang saat proses pemadaman dilakukan. Sementara cuaca tampak cerah dan tidak muncul tanda-tanda akan turun hujan. Karena itu, tim relawan harus ekstra hati-hati termasuk menjaga diri, karena kuatnya hembusan angin sewaktu-waktu bisa memicu kobaran api merembet ke mana-mana. Untungnya, api di lahan hutan seluas 1 hektare itu akhirnya bisa dijinakkan sekitar pukul 13.30 siang. Menjelang sore, relawan pun akhirnya turun dengan menyusuri trek yang sama ketika mereka berangkat. "alhamdulillah sampai bawah semua personil dalam keadaan sehat dan lengkap," pungkas Eko.
Masih Rawan Terjadi Kebakaran Susulan
Di tempat terpisah, Kepala BPBD Nganjuk Soekonjono pada Senin malam 17 Oktober menerima laporan terbaru dari petugas yang memantau kawasan hutan lindung Wilis. Mereka mengaku melihat kemunculan kembali titik api dari kejauhan sekitar pukul 21.00. Menurut Soekonjono, laporan itu akan segera ditindaklanjuti dengan melakukan pengecekan ulang di lokasi pada Selasa pagi, 18 Oktober 2016. "Dalam beberapa hari terakhir wilayah Nganjuk memang tidak turun hujan, makanya masih rawan muncul titik api lagi," ujarnya.
![]() |
para anggota relawan gabungan berfoto bersama di pintu masuk menuju jalur kawasan hutan lindung Gajah Mungkur yang terbakar (matakamera.net) |
(Panji Lanang Satriadin)
0 komentar:
Posting Komentar