Alhamdulillah, Pak Suyadi Sudah Mendapat Perawatan Intensif di RSUD Nganjuk dan Bebas Biaya

nganjuk
Pak Suyadi saat dievakuasi oleh para relawan pada Rabu sore, 30 November 2016. Ketua TP PKK Ita Tribawati telah menjamin seluruh biaya pengobatan dan perawatannya selama di RSUD Nganjuk (matakamera.net/foto:panji)
matakamera, Nganjuk – Uluran tangan berbagai pihak telah membantu meringankan beban keluarga Suyadi, pria 50 tahun penderita penyakit pembengkakan hati, asal Lingkungan Pungon, Kelurahan Kartoharjo, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk. Sejak diunggah di grup Facebook Info Seputar Nganjuk (ISN), bantuan terus mengalir dari masyarakat, termasuk dari para pengurus dan anggota grup. Puncaknya Pada Rabu sore 30 November 2016, Ketua TP PKK Kabupaten Nganjuk Ita Triwibawati mendatangkan tim medis untuk mengevakuasi Pak Suyadi menuju RSUD Nganjuk.

Bunda Ita, sapaan akrab Ita Tribawati, merasa terketuk hati setelah mendengar penyakit menahun yang diderita pria tersebut. Apalagi, setelah mengetahui kondisi ekonomi keluarganya saat ini pas-pasan, sehingga mustahil untuk membiayai pengobatan sendiri di rumah sakit. “Ini menjadi tanggungjawab kami dan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk,” kata Bunda.

Suyadi mulai masuk RSUD Nganjuk pada Rabu sore sekitar pukul 16.15.WIB, setelah dijemput dengan kendaraan Ambulans dan tim medis terlatih. Selanjutnya, Suyadi akan menjalani proses perawatan intensif dan rawat inap sampai penyakitnya sembuh.Bunda Ita itu pun menjamin, keluarga Suyadi tidak perlu repot memikirkan seluruh biaya perawatan medis karena telah digratiskan. “Ini salah satu upaya serius kami untuk meringankan beban masyarakat,” ujar Bunda.

Untuk diketahui, Suyadi sudah beberapa tahun terakhir tergolek lemah karena kondisi perutnya membengkak, sementara tubuhnya tinggal kulit dan tulang. Awalnya, penyakitnya hanya dikira panas dan sesak nafas. Namun setelah dibawa ke klinik dan rujukan RSUD Nganjuk pertama kali, Suyadi ternyata didiagnosis menderita asites atau pngecilan organ hati. Selama berada di rumah, Suyadi tidak bisa lepas dari bantuan tabung oksigen. Bahkan ceitanya, keluarga sampai menjual helm karena sudah habis biaya untuk berobat.(ab)
(Panji Lanang Satriadin)

Share on Google Plus

About matakamera.net

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

Comments System