Bunda Ita, sapaan akrab Ita Tribawati, merasa terketuk hati setelah mendengar penyakit menahun yang diderita pria tersebut. Apalagi, setelah mengetahui kondisi ekonomi keluarganya saat ini pas-pasan, sehingga mustahil untuk membiayai pengobatan sendiri di rumah sakit. “Ini menjadi tanggungjawab kami dan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk,” kata Bunda.
Suyadi mulai masuk RSUD Nganjuk pada Rabu sore sekitar pukul 16.15.WIB, setelah dijemput dengan kendaraan Ambulans dan tim medis terlatih. Selanjutnya, Suyadi akan menjalani proses perawatan intensif dan rawat inap sampai penyakitnya sembuh.Bunda Ita itu pun menjamin, keluarga Suyadi tidak perlu repot memikirkan seluruh biaya perawatan medis karena telah digratiskan. “Ini salah satu upaya serius kami untuk meringankan beban masyarakat,” ujar Bunda.
Untuk diketahui, Suyadi sudah beberapa tahun terakhir tergolek lemah karena kondisi perutnya membengkak, sementara tubuhnya tinggal kulit dan tulang. Awalnya, penyakitnya hanya dikira panas dan sesak nafas. Namun setelah dibawa ke klinik dan rujukan RSUD Nganjuk pertama kali, Suyadi ternyata didiagnosis menderita asites atau pngecilan organ hati. Selama berada di rumah, Suyadi tidak bisa lepas dari bantuan tabung oksigen. Bahkan ceitanya, keluarga sampai menjual helm karena sudah habis biaya untuk berobat.(ab)
(Panji Lanang Satriadin)
0 komentar:
Post a Comment