Lokasi penemuan merupakan sudetan banjir kanal kiri Sungai Kuncir, yang masih satu aliran dengan Sungai Lodoro Cangkringan, tempat Musiran dilaporkan hanyut dan hilang. Jarak antara kedua lokasi diperkirakan sekitar 1 kilometer.
Sebelumnya, warga bersama tim SAR gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, Basarnas Jawa Timur Posko Trenggalek, Tagana Nganjuk, TNI, Polri, RAPI Nganjuk, telah melakukan pencarian dan penyisiran sungai selama 5 hari, sejak korban dilaporkan hilang. Saat ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB, kondisi tubuhnya sudah membengkak dan mengeluarkan bau busuk. Tim SAR bersama polisi kemudian mengevakuasi jenazah pria tersebut ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara Nganjuk untuk visum lebih lanjut. Antara lain, untuk memastikan ciri fisik dan identitasnya. “Namun kuat dugaan jenazah tesebut adalah Musiran, korban yang tenggelam 5 hari lalu,” ujar Kepala BPBD Nganjuk Soekonjono.
Lebih lanjut Soekonjono menjelaskan, sore itu juga tim SAR gabungan menghentikan proses pencarian, dan selanjutnya penanganan jenazah diserahkan kepada aparat berwenang, yakni Polsekta Nganjuk.
Untuk diketahui, Musiran terakhir pamit dari rumahnya menggarap sawah pada Senin pagi 28 November 2016. Sore harinya sekitar pukul 16.00 WIB, Musiran mendatangi Sungai Lodoro di Kelurahan Cangkringan untuk memancing. Sementara kondisi cuaca saat itu sedang hujan deras dan air sungai nyaris meluap. Dalam rentang waktu sore sampai petang itulah, diperkirakan dia terperosok ke dalam sungai dan tenggelam. (ab)
(Panji Lanang Satriadin)
0 komentar:
Post a Comment