Menurut informasi yang dihimpun matakamera.net, penyidik KPK berjumlah 20 orang memakai rompi krem berlogo KPK, dibagi menjadi beberapa tim. Mereka datang dengan enam mobil jenis Toyota Innova, salah satunya tampak terparkir di dekat ruang Pringgitan Pendopo, bernopol AE 1245 EO. Mereka tampak dikawal oleh puluhan polisi bersenjata api.
Begitu tiba di Kantor Pemkab Nganjuk sekitar pukul 09.00, mereka langsung menuju ke ruang kerja Bupati Nganjuk. Sebagian menggeledah rumah dinas bupati, lalu yang lain menggeledah Kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang ada di samping ruang kerja bupati, hingga ruang asisten pribadi dan ruangan Sekretaris Daerah (Sekda).
Saat tim KPK tiba di Kantor Pemkab Nganjuk disambut sendiri oleh Bupati Taufiqurahman. Sampai Senin sore pukul 15.30 WIB, penggeledahan masih dilakukan. Bupati Taufiq terus diminta menunjukan tempat-tempat yang diduga sebagai penyimpanan data- data yang dibutuhkan. Saat itulah, ada kejadian tak terduga saat Bupati Nganjuk diminta membuka pintu ruang Pringgitan, namun kunci ruangan diklaim hilang. KPK pun akhirnya sampai mendatangkan tukang kunci.
Melalui pengamatan mata, penyidik KPK di Pendopo tampak menyita sejumlah barang dan dokumen, antara lain meja kerja boufet, kursi, sebuah tas berisi dokumen, hingga satu unit sepeda motor jenis trail warna putih. Informasinya, barang-barang tersebut sementara dititipkan ke Unit Tindak Pidana Korupsi Mapolres Nganjuk.
Kabag Humas Pemkab Nganjuk Ghozali Afandi saat dikonfirmasi di lokasi membenarkan KPK datang ke kantor bupati. Namun, dia mengaku tidak banyak tahu apa yang dilakukan KPK. “Saya hanya lihat KPK mengamankan sebuah sepeda motor trail milik Bupati,” ujarnya.(ab)
(Panji Lanang Satriadin)
0 komentar:
Post a Comment