Kerja bakti dimulai sejak pukul 06.00 pagi, melibatkan aparat TNI, Polri, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Nganjuk, PMI, Pramuka, RAPI dan sejumlah unit relawan bencana lainnya. Menariknya, puluhan anggota perguruan silat di Nganjuk juga ikut bahu-bahu di lokasi bersama warga dan aparat gabungan. “Semua gotong-royong secara sukarela, untuk membantu memulihkan keadaan pasca longsor,” kata Kepala BPBD Nganjuk Soekonjono.
Sampai Minggu siang, kondisi di Dusun Larangan sudah berangsur normal. Namun demikian, tim SAR gabungan masih terus bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi longsor susulan. Mengingat, dalam beberapa hari ke depan masih ada potensi hujan lebat di sekitar lokasi, juga di seluruh wilayah Kabupaten Nganjuk. “Kami masih terus memantau kondisi di lokasi,” ujar Soeko.
Seperti diberitakan sebelumnya, longsor menerjang kawasan pemukiman setempat selam dua hari berturut-turut sejak Jumat siang 6 Januari 2017 dan Sabtu siang, 7 Januari 2016. Selain merusak sejumlah rumah warga, sebanyak 11 jiwa dari 4 kepala keluarga (KK) harus dievakuasi dari rumah mereka ke tempat yang lebih aman. Warga dan relawan kemudian menyiapkan rumah-rumah yang aman sebagai tempat evakuasi, jika sewaktu-waktu ada warga yang terdampak longsor.(ab)
(Panji Lanang Satriadin)
0 komentar:
Post a Comment