Kondisi bekas bangunan rumah keluarga Muhammad Lutfi yang rata dengan tanah, di Dusun Bulutawing, Desa Bulu, Kecamatan Berbek, Nganjuk, 27 Februari 2017 (matakamera/foto : HS) |
matakamera, Nganjuk – Keluarga Muhammad Lutfi, 50, di Dusun Bulutawing, Desa Bulu, Kecamatan Berbek, Nganjuk, sedang ditimpa cobaan. Bangunan rumah yang sehari-hari ditinggalinya bersama lima orang anggota keluarga, mendadak ambruk total pada Senin pagi, 27 Februari 2017.
Insiden itu diduga karena hujan deras disertai angin, yang melanda dusun setempat pada Minggu petang, 26 Februari 2017. Rembesan air dan terpaan angin semalaman menggerus sedikit demi sedikit pondasi rumah berdinding batu-batu tersebut. Apalagi, konstruksi bangunan sejak awal diduga tidak kokoh.
Puncaknya, Senin pagi sekitar pukul 05.00 WIB, bangunan roboh ketika para penghuninya masih terlelap.”Kami tidak sempat keluar rumah,” kata Muhammad Lutfi, ditemui di lokasi kejadian.
Dia bercerita, awalnya Suwati sang istri mendengar seperti suara gemuruh, disusul pondasi atap dan dinding berjatuhan. Suwati spontan mendekap Rafel, salah satu anaknya yang baru berumur 1,5 tahun, sehingga punggungnya sempat tertimpa kayu. “Yang lainnya termasuk saya juga sempat tertimpa,” ujar Lutfi. Untungnya, mereka hanya mengalami luka ringan.
Detik-detik berikutnya, warga sekitar berbondong-bondong datang menolong. Lutfi dan keluarganya dievakuasi sementara ke rumah tetangga. Disusul kemudian datang aparat gabungan polsek, koramil, BPBD dan relawan lainnya untuk melakukan pembersihan puing rumah.
Kepala Desa Bulu Hadi Prayitno yang juga berada di lokasi menambahkan, keluarga Lutfi perlu segera mendapat bantuan dari berbagai pihak. Apalagi, dia sudah mendengar bahwa dua minggu lagi, Lutfi berencana menggelar acara hajatan resepsi pernikahan anaknya, di rumah yang kini telah rata tanah. “Kami juga membuat permohonan bantuan kepada Pemkab Nganjuk,” tukasnya. (ab)
0 komentar:
Post a Comment