by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Sumbawa Besar - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi korban banjir di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Rabu 15 Februari 2017.
Sedikitnya tujuh kecamatan di Kabupaten Sumbawa terendam banjir yaitu Kecamatan Labuan Badas, Empang, Tarano, Sumbawa Besar, Unter Iwes, Moyo Utara dan Moyo Hilir. Sebanyak 13.029 kepala keluarga atau 49.541 jiwa warga terdampak banjir.
"Banjir di Sumbawa ini butuh penanganan segera, tidak bisa ditunda-tunda," ungkap Khofifah. Menurutnya, apa yang dilakukannya merupakan tugas negara. Kehadirannnya di lokasi bencana alam, sebagai representasi pemerintah dan perwujudan Nawacita negara hadir.
"Ini bagian dari bentuk dukungan pusat kepada pemerintah daerah, juga masyarakat Tau Samawa yang terdampak banjir. Tidak cuma material tapi juga moril," imbuh wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini.
Lebih lanjut, Khofifah mengingatkan bahwa pada musim hujan seperti ini bencana alam banyak terjadi dimana-mana. Perlu kewaspadaan dan kesiap-siagaan masyarakat dan seluruh pihak dengan ancaman tersebut. “Puncak hujan diperkirakan berlangsung hingga Februari 2017 ini," tuturnya.
Dikatakan Khofifah, dari hasil pemetaan daerah siaga bencana yang dilakukan Kementerian Sosial, sebanyak 323 Kabupaten/Kota terkategori daerah rawan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung dan lainnya. Melihat realitas tersebut, Kementerian Sosial menyiagakan 33.000 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di seluruh Indonesia. “(Petugas Tagana) Paling lambat 1 jam harus sudah tiba di lokasi bencana untuk membantu penanganan,” ujarnya.
Gelontorkan Bantuan Rp 1,6 Milyar untuk Banjir Sumbawa
Sementara itu, Kementerian Sosial menggelontorkan bantuan sosial bagi korban banjir besar Sumbawa senilai Rp1,69 miliar. Bantuan yang diberikan terdiri dari bantuan logistik senilai Rp749juta dan bantuan peralatan kebersihan lingkungan Rp950 juta. Penyerahan bantuan secara simbolis dilaksanakan di Wisma Daerah, Sumbawa, NTB oleh Mensos Khofifah, Rabu (15/2).
Kemensos bersama Dinas Sosial setempat juga mendirikan dapur umum lapangan yang dipusatkan di Pendopo Bupati Sumbawa. Selanjutnya, makanan didistribusikan ke seluruh titik pengungsian.
Bantuan lain yang juga diberikan Kementerian Sosial berupa layanan dukungan psikososial di lokasi pengungsian dipimpin oleh Kak Seto bersama Tim LDP. Layanan ini diberikan guna mengatasi trauma psikologis yang dialami oleh para korban banjir di lokasi pengungsian.
Bupati Sumbawa Husni Djibril mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan Pemerintah melalui Kementerian Sosial kepada masyarakat Tau Samawa. Menurutnya, kejadian banjir besar yang menimpa Sumbawa ini merupakan kejadian luar biasa karena mengepung seluruh kecamatan. Total kerugian akibat banjir diperkirakan mencapai angka puluhan miliar yang terdiri dari kerugian di sektor kelautan perikanan, infrastruktur jalan, jembatan, sumber daya air, perumahan, pertanian, dan perkebunan. "Kehadiran Mensos begitu berarti untuk masyarakat Sumbawa. Terimakasih,” ujar bupati.(ab/Humas Kemensos RI)
Baca juga : Sebulan, Kabupaten Nganjuk 5 Kali Diterjang Banjir Besar
Lihat : Profil Redaksi Matakamera Nganjuk
matakamera, Sumbawa Besar - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi korban banjir di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Rabu 15 Februari 2017.
Sedikitnya tujuh kecamatan di Kabupaten Sumbawa terendam banjir yaitu Kecamatan Labuan Badas, Empang, Tarano, Sumbawa Besar, Unter Iwes, Moyo Utara dan Moyo Hilir. Sebanyak 13.029 kepala keluarga atau 49.541 jiwa warga terdampak banjir.
"Banjir di Sumbawa ini butuh penanganan segera, tidak bisa ditunda-tunda," ungkap Khofifah. Menurutnya, apa yang dilakukannya merupakan tugas negara. Kehadirannnya di lokasi bencana alam, sebagai representasi pemerintah dan perwujudan Nawacita negara hadir.
"Ini bagian dari bentuk dukungan pusat kepada pemerintah daerah, juga masyarakat Tau Samawa yang terdampak banjir. Tidak cuma material tapi juga moril," imbuh wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini.
Lebih lanjut, Khofifah mengingatkan bahwa pada musim hujan seperti ini bencana alam banyak terjadi dimana-mana. Perlu kewaspadaan dan kesiap-siagaan masyarakat dan seluruh pihak dengan ancaman tersebut. “Puncak hujan diperkirakan berlangsung hingga Februari 2017 ini," tuturnya.
Dikatakan Khofifah, dari hasil pemetaan daerah siaga bencana yang dilakukan Kementerian Sosial, sebanyak 323 Kabupaten/Kota terkategori daerah rawan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung dan lainnya. Melihat realitas tersebut, Kementerian Sosial menyiagakan 33.000 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di seluruh Indonesia. “(Petugas Tagana) Paling lambat 1 jam harus sudah tiba di lokasi bencana untuk membantu penanganan,” ujarnya.
Gelontorkan Bantuan Rp 1,6 Milyar untuk Banjir Sumbawa
Sementara itu, Kementerian Sosial menggelontorkan bantuan sosial bagi korban banjir besar Sumbawa senilai Rp1,69 miliar. Bantuan yang diberikan terdiri dari bantuan logistik senilai Rp749juta dan bantuan peralatan kebersihan lingkungan Rp950 juta. Penyerahan bantuan secara simbolis dilaksanakan di Wisma Daerah, Sumbawa, NTB oleh Mensos Khofifah, Rabu (15/2).
Menteri Khofifah berada di tengah masyarakat Sumbawa, NTB, yang terdampak bencana banjir (matakamera/kemensos RI) |
Bantuan lain yang juga diberikan Kementerian Sosial berupa layanan dukungan psikososial di lokasi pengungsian dipimpin oleh Kak Seto bersama Tim LDP. Layanan ini diberikan guna mengatasi trauma psikologis yang dialami oleh para korban banjir di lokasi pengungsian.
Bupati Sumbawa Husni Djibril mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan Pemerintah melalui Kementerian Sosial kepada masyarakat Tau Samawa. Menurutnya, kejadian banjir besar yang menimpa Sumbawa ini merupakan kejadian luar biasa karena mengepung seluruh kecamatan. Total kerugian akibat banjir diperkirakan mencapai angka puluhan miliar yang terdiri dari kerugian di sektor kelautan perikanan, infrastruktur jalan, jembatan, sumber daya air, perumahan, pertanian, dan perkebunan. "Kehadiran Mensos begitu berarti untuk masyarakat Sumbawa. Terimakasih,” ujar bupati.(ab/Humas Kemensos RI)
Baca juga : Sebulan, Kabupaten Nganjuk 5 Kali Diterjang Banjir Besar
Lihat : Profil Redaksi Matakamera Nganjuk
0 komentar:
Post a Comment