matakamera, Nganjuk - Detik-detik akhir proses lelang jabatan pimpinan tinggi pratama (JPT) Pemkab Nganjuk diwarnai kejadian tak terduga. Senin pagi 27 Maret 2017, Bupati Nganjuk Taufiqurrahman tiba-tiba menggeser dan melantik 285 pejabat berbagai jenjang.
Di dalamnya termasuk mereka yang sedang mengikuti tahapan final uji kompetensi di Badiklat Pemprov Jatim, untuk lelang jabatan tersebut. Beberapa nama meleset.
Rinciannya, pagi itu Bupati Taufiq merombak jabatan 131 kepala SD dan SMP, 40 kepala UPTD Dinas Pendidikan berikut pejabat pengawas, serta 87 orang pejabat eselon III dan IV. Proses pelantikannya berlangsung di Pendopo Pemkab Nganjuk, yang turut dihadiri oleh Wakil Bupati Abdul Wachid Badrus dan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Agus Soebagijo.
Di antara ratusan pejabat yang dilantik ada nama Ibnu Hajar, yang sebelumnya masuk tahap uji kompetensi di Badiklat Pemprov, untuk pos jabatan Staf Ahli Bidang Kemasyarakat dan SDM (KSDM) Nganjuk. Namun, Bupati Nganjuk kini melantiknya sebagai Kepala Dinas Pendidikan. Sebaliknya, pejabat lama Widyasti Sidhartini yang tidak ikut seleksi digeser menjadi Staf Ahli KSDM.
Suasana prosesi pelantikan 258 pejabat Pemkab Nganjuk yang dipimpin oleh Bupati Nganjuk Taufiqurrahman, Senin 27 Maret 2017 (matakamera/foto : Humas Pemkab Nganjuk) |
Adapun posisi Kepala Dinas Kesehatan kini dijabat Achmad Noeroel Cholis, yang sebelumnya bahkan tidak mengikuti seleksi. Sedangkan satu jabatan lowong lagi, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), luput dari gelombang mutasi besar tersebut. Jabatan ini masih diperebutkan oleh Abdul Wakid, Suhariyono (Herek) dan Fauzi Arifin.
Sementara itu, beberapa contoh nama lainnya yang ikut dimutasi seperti mantan Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan Sony Hardiyanto, yang kini dimutasi ke Kabid Arsip Dinas Kearsipan dan Perpustakaan.
Harjito, dari Kabid Perencanaan Ekonomi Pembangunan Bappeda Nganjuk kini digeser menjadi Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. Lalu Dju'in, seorang PNS Golongan Ruang III/b, dari staf Dinas Perhubungan Nganjuk kini menjabat Lurah Banaran, Kecamatan Kertosono.
Bupati Taufiq tidak memberikan kata sambutan sepanjang acara pelantikan. Dia juga langsung pergi usai acara, tanpa memberi keterangan pers. Sementara Wabup Wachid tidak berani berkomentar, dengan dalih masih ada bupati.
Dikonfirmasi terpisah, Kabag Humas Pemkab Nganjuk Agus Irianto membenarkan nama-nama para pejabat yang dimutasi oleh Bupati Nganjuk tersebut. Namun, dia tidak bisa menjelaskan lebih lanjut perihal ketidakcocokan komposisi mutasi dengan sejumlah nama peserta lelang jabatan terbuka. “Karena ini saya masih ada tugas di Surabaya, tidak mengikuti langsung acara pelantikan di Pendopo,” ujar Agus Senin, 27 Maret 2017.(ab/2017)
Lihat : Profil Redaksi MATAKAMERA.NET Nganjuk
0 komentar:
Post a Comment