by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Sesuai tugas perundang-undangan, Anggota MPR-RI DR.Sareh Wiyono M. SH MH wajib melaksanakan pengkajian mengenai sistem ketatanegaraan dan penyerapan aspirasi masyarakat. Salah satunya dengan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan masyarakat di daerah pemilihannya, di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
RDP kali ini berlangsung pada Jumat, 14 April 2017 di Aula Rumah Aspirasi Partai Gerindra Nganjuk, dengan mengangkat tema “Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara, Ideologi Bangsa dan Negara”. Pesertanya adalah 150 orang perwakilan para guru dan tenaga kependidikan lingkup SMA, SMK, MA, SMP, MTs se-Kabupaten Nganjuk.
“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah upaya untuk menegaskan kepada semua elemen bangsa bahwa Pancasila sebagai Dasar Negara dan ideologi bangsa yang harus kita jaga secara bersama-sama,” ungkap Sareh. Ini karena Pancasila menjadi senjata utama untuk mempersatukan bangsa yang Bhinekka alias beragam ini.
Para pendidik dan tenaga kependidikan di Nganjuk saat sedang menyimak pemaparan materi RDP Pancasila oleh Sareh Wiyono, di Rumah Aspirasi Nganjuk 14 April 2017 (matakamera/foto : Panji LS) |
Di hadapan ratusan peserta, Sareh menjabarkan poin-poin penting antara lain bahwa Pancasila sebagai dasar negara harus menjadi jiwa yang menginspirasi seluruh pengaturan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila baik sampai hari ini tetap kokoh menjadi landasan dalam bernegara.
Pancasila tetap tercantum dalam konstitusi kita meskipun beberapa kali mengalami pergantian dan perubahan. Ini menunjukkan, Pancasila merupakan landasan nasional dan dapat diterima oleh semua kelompok masyarakat Indonesia. “Pancasila terbukti mampu memberi kekuatan kepada bangsa Indonesia, sehingga perlu dimaknai, direnungkan, dan diingat oleh seluruh komponen bangsa,” ujar politisi yang juga mantan hakim di Mahkamah Agung ini.
Para peserta juga memberikan masukan dan saran, antara lain perlunya penanaman sejak dini kepada generasi muda nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Sebab, saat ini pemahaman generasi muda tentang Pancasila semakin menipis. Penanaman nilai-nilai Pancasila ini bisa di lakukan melalui pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal, melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, contohnya Pramuka, Palang Merah dan kegiatan sosial lainnya.(ab/ads/2017)
0 komentar:
Post a Comment