Foto kenangan semasa hidup Bambang Donny Ardiansyah, yang menjadi korban longsor Dlopo bersama empat orang termasuk adik kandungnya, serta foto Hartini, ibunda Donny (matakamera/foto : Panji LS) |
by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Sepuluh hari berlalu, sejak kejadian nahas menimpa dua dari tiga putra pasangan Askan, 50, dan Hartini, 45, asal Dusun Sumberbendo, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos. Keduanya, Bambang Donny Ardiansyah, 23, dan Bayu Ragil Permana, 14, turut menjadi korban tertimbun longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Ahad siang 9 April 2017.
Jasad kakak-beradik itu, bersama tiga korban lainnya, sampai saat ini belum berhasil ditemukan. Kondisi itu membuat batin Askan dan Hartini belum bisa sepenuhnya lega. Meskipun, mereka sudah siap dan iklas menerima kenyataan bahwa keduanya sudah tiada.
Askan, ayah Donny dan Bayu bercerita, bahwa sebelum kejadian tidak mendapat firasat apapun. Ia bahkan menyebut kedua putranya itu belum sempat berpamitan, saat meninggalkan rumah menuju bukit tempat kejadian longsor. Donny merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, sementara Bayu merupakan anak bungsu. "Donny dulu ikut pecinta alam. Saya tidak menyangka dia mengajak adiknya (Bayu) melihat longsor," ujar Aksan lirih.
Foto kenangan semasa hidup Moh. Kodri (kiri), Ragil Bayu Permana (atas), Dwi Yulianto (tengah), dan Paidi (bawah) |
Pihak keluarga korban saat ini sudah bisa iklas, apapun hasil akhir pencarian nanti. Baik orangtua Donny dan Bayu, maupun keluarga tiga korban lainnya yakni Paidi, 55, Dwi Yulianto, 17, dan Mohammad Koderi, 15. Hanya saja, sampai penghujung masa pencarian, mereka tetap berdoa dan berharap ada ‘mukjizat’. “Semua pihak termasuk keluarga tentu berharap jenazah bisa ditemukan. Kami juga terus bekerja maksimal, sampai hari terakhir diberlakukannya masa tanggap darurat,” ujar Kepala BPBD Nganjuk Soekonjono, selaku Wakil Komandan Tanggap Darurat Longsor.
Proses pencarian para korban longsor Dlopo terus dilakukan sampai Selasa sore 18 April 2017, dengan bantuan alat berat ekskavator (matakamera/foto : Joyo Parto) |
Pangdam meminta, prajurit dan seluruh relawan yang ikut pencarian tetap mengutamakan keselamatan. “Volume tanah yang bergeser juga besar, dan ini tentunya membutuhkan kehati-hatian dalam melakukan pencarian korban,” ujar Pangdam di posko di Dusun Sumberbendo, Desa Ngetos.(ab/2017)
Baca juga : Anggota DPR-RI Sareh Wiyono Temui Keluarga Para Korban Longsor Nganjuk
Profil Redaksi MATAKAMERA.NET
0 komentar:
Post a Comment