by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Proses pencarian lima korban longsor Jurang Ondo, Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, masih berlanjut sampai hari ketiga, Rabu 12 April 2017. Di tengah kesibukan ratusan tim SAR gabungan, muncul peringatan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, terkait potensi longsor susulan.
Eka Kadarsetia, petugas PVMBG yang ikut diterjunkan ke lokasi longsor Desa Kepel menjelaskan, longsor besar pada 9 April 2017 kemarin terjadi akibat adanya bebatuan yang menekan tanah, serta adanya retakan di atas bukit. Potensi longsor semakin besar karena hujan deras mengguyur di sekitar lokasi.
Dari hasil pengamatan kejadian longsor ini, tanah di lereng Gunung Wilis masih sangat labil, sehingga memungkinkan adanya longsor susulan, dengan skala yang relatif sama.”Karena itu, kami imbau agar para relawan segera meninggalkan lokasi longsor saat evakuasi, bila cuaca hujan,” ujarnya.
Seperti diberitakan, lima orang korban hilang tertimbun longsor Ahad 9 April 2017 adalah :
1. Moh. Kodri, 15 tahun, pelajar, warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kecamatan Ngetos;
2. Bambang Doni Ardiansyah, 23 tahun, swasta, warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kec. Ngetos;
3. Dwi Yulianto, 17 tahun, pelajar, warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kecamatan Ngetos;
4. Bayu Ragil Permana, 14 tahun, pelajar, warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kec. Ngetos;
5. Paidi, 55 tahun, petani, asal Dusun Jati, Desa Blongko, Kecamatan Ngetos.
(ab/2017)
Lihat juga : Video Detik-Detik Longsor Maut Nganjuk, Warga MEnangis Histeris dan Teriak 'Allahu Akbar'
matakamera, Nganjuk – Proses pencarian lima korban longsor Jurang Ondo, Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, masih berlanjut sampai hari ketiga, Rabu 12 April 2017. Di tengah kesibukan ratusan tim SAR gabungan, muncul peringatan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, terkait potensi longsor susulan.
Eka Kadarsetia, petugas PVMBG yang ikut diterjunkan ke lokasi longsor Desa Kepel menjelaskan, longsor besar pada 9 April 2017 kemarin terjadi akibat adanya bebatuan yang menekan tanah, serta adanya retakan di atas bukit. Potensi longsor semakin besar karena hujan deras mengguyur di sekitar lokasi.
Dari hasil pengamatan kejadian longsor ini, tanah di lereng Gunung Wilis masih sangat labil, sehingga memungkinkan adanya longsor susulan, dengan skala yang relatif sama.”Karena itu, kami imbau agar para relawan segera meninggalkan lokasi longsor saat evakuasi, bila cuaca hujan,” ujarnya.
Seperti diberitakan, lima orang korban hilang tertimbun longsor Ahad 9 April 2017 adalah :
1. Moh. Kodri, 15 tahun, pelajar, warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kecamatan Ngetos;
2. Bambang Doni Ardiansyah, 23 tahun, swasta, warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kec. Ngetos;
3. Dwi Yulianto, 17 tahun, pelajar, warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kecamatan Ngetos;
4. Bayu Ragil Permana, 14 tahun, pelajar, warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kec. Ngetos;
5. Paidi, 55 tahun, petani, asal Dusun Jati, Desa Blongko, Kecamatan Ngetos.
(ab/2017)
Lihat juga : Video Detik-Detik Longsor Maut Nganjuk, Warga MEnangis Histeris dan Teriak 'Allahu Akbar'
0 komentar:
Post a Comment