Salah satu rumah dan mobil milik warga Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, yang tertimbun material longsor Sabtu pagi 1 April 2017 (matakamera/foto : istimewa) |
matakamera, Ponorogo - Bencana longsor menerjang permukiman warga dan menimbulkan korban jiwa, di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu pagi 1 April 2017. Pemicunya adalah hujan pada Jumat malam 31 Maret 2017.
Longsor dilaporkan terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, dan menimbun rumah dan warga yang sedang memanen jahe, di bagian bawah lereng perbukitan. Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kabupaten Ponorogo, diperkirakan terdapat 17 orang yang masih tertimbun longsor, dan jumlah tersebut masih terus bertambah. Sumber lain di lapangan menyebut sebanyak 28 orang yang tertimbun dan belum ditemukan.
Petaka longsor di Desa Banaran bermula dari amblesnya lempengan tanah di bukit yang dengan dengan pemukiman warga (matakamera/foto : istimewa) |
Rumah yang terdampak sekitar 25-30 unit. Alat berat diperlukan untuk evakuasi korban yang tertimbun longsor. Akses menuju lokasi cukup sulit dilalui karena jalan kecil.
Tim evakuasi menemui sejumlah kendala antara lain masyarakat yang berduyun-duyun ke lokasi longsor, sehingga jalan macet dan kendaraan terhambat. Komunikasi dengan HP dan radio komunikasi juga tidak lancar.
“Posko sudah didirikan di Desa Banaran. Proses pencarian masih dilakukan,” ujar Sutopo pada pukul 12.30 WIB. Tim Reaksi Cepat BNPB saat ini juga dalam perjalanan menuju lokasi. BPBD Provinsi Jawa Timur juga melakukan perkuatan dan mengirimkan bantuan kepada BPBD Ponorogo.(ab/2017)
Data sementara nama-nama korban longsor yang belum ditemukan, sampai pukul 14.00 WIB :
- Suherman Dkh. Bondangsari
- Litkusnin Dkh. Tangkil
- Bibit
- Poniran
- Prapti
- Misri
- Arfin
- Cikrak
- Jadi RT 2 RW 3
- Pujianto RT 2 RW 1
- Maryono
- Siyam
- Situn
- Tolu
- Katemun
- Menit
- Muklas Dkh. Krajan
- Suroso Dkh. Tangkil
- Ardan RT 3 RW 1
- Janti
- Pita
- Nadi
- Hengky
- Iwan
- Katemi
- Suyono RT 1 RW 3
- Mujirah
- Suyati
- Purnomo
0 komentar:
Post a Comment