matakamera, Nganjuk – Pperistiwa longsor di Dusun Dlopo pada Ahad siang 9 April 2017 lalu, juga membawa dampak pada sedikitnya 400 kepala keluarga (KK) di dusun setempat. Mereka kesulitan air bersih, lantaran pipa saluran air ikut tertimbun longsor.
Untuk penanggulangan sementara, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Nganjuk melakukan dropping air bersih menggunakan mobil tangki air PDAM Pemkab Nganjuk. Warga mengantre air bersih sejak Senin 10 April 2017 sampai Selasa pagi ini 11 April 2017 di titik-titik tandon air yang disiapkan. “Per hari rata-rata dua rit mobil tangki yang diterjunkan,” kata Kepala BPBD Nganjuk Soekonjono.
Sebagian warga di dekat lokasi longsor Dusun Dlopo, mengantre air bersih yang didrop dari tangki PDAM Nganjuk, 10 April 2017 (matakamera/foto : ist) |
Suasana warga dua dusun yang siap-siap mengungsi, 10 April 2017.
(Video property of Bayu TV Nganjuk) :
Gus Ipul Pimpin Tahlilan di Rumah Korban Longsor
Pada Senin petang 10 April 2017, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul juga meninjau lokasi longsor, sambil mendatangi rumah kelima korban.
Gus Ipul memimpin doa bersama dan tahlil korban tanah longsor di kediaman keluarga korban Paidi, 55, di Dusun Jati, Desa Blongko, Kecamatan Ngetos usai Magrib. "Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan dikuatkan dengan ujian dari Allah SWT," ujar Gus Ipul.
Sampai Selasa pagi, 11 April 2017, Paidi dan empat korban lainnya belum diketahui keberadaannya, karena masih dinyatakan hilang. Lebih dari 500 personil Tim SAR gabungan termasuk TNI dan Polri terus melakukan berbagai upaya pencarian.
Untuk diketahui, orang yang diduga tertimbun menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk adalah :
1. Moh. Kodri, 15 tahun, pelajar, warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kecamatan Ngetos;
2. Bambang Doni Ardiansyah, 23 tahun, swasta, warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kec. Ngetos;
3. Dwi Yulianto, 17 tahun, pelajar, warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kecamatan Ngetos;
4. Bayu Ragil Permana, 14 tahun, pelajar, warga Dusun Sumberbendo, Desa/Kec. Ngetos;
5. Paidi, 55 tahun, petani, asal Dusun Jati, Desa Blongko, Kecamatan Ngetos.
(ab/2017)
Profil Redaksi MATAKAMERA.NET
0 komentar:
Post a Comment