Tim relawan gabungan saat melakukan survei lokasi longsor pertama di Dusun Dlopo, tiga hari sebelum peristiwa longsor besar yang menelan 5 korban jiwa, Ahad siang 9 April 2017 (matakamera/foto: ist) |
matakamera, Nganjuk – Empat remaja laki-laki dan seorang pria parobaya korban longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, belum ditemukan sampai Senin dini hari 10 April 2017. Karena itu, tim gabungan berbagai unsur melanjutkan pencarian pada Senin pagi, mulai pukul 06.00 WIB.
Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya Ahad malam 9 April 2017 menyatakan, masa tanggap darurat bencana longsor di Kabupaten Nganjuk ditetapkan selama 14 hari, mulai 10 April 2017 sampai 23 April 2017.
Foto kondisi longsor besar di Dusun Dlopo pada Ahad siang 9 April 2017. Ini adalah longsor susulan dari kejadian pertama 7 April 2017 (matakamera/foto:ist) |
Lebih lanjut Sutopo mengatakan, longsor di lereng Bukit Jurang Ondo pada Ahad siang 9 April 2017 sekitar pukul 14.00 WIB tersebut, terjadi pada saat kondisi cuaca tidak ada hujan, sehingga material longsor menuruni lereng menimbun warga yang sedang beraktivitas di ladang dan sawah di bagian bawah pinggir sungai.
"Satu orang dipastikan tertimbun longsor yaitu Paidi, 55, warga Dusun Jati, Desa Blongko, Kecamatan Ngetos. Sedangkan empat korban remaja yang diduga tertimbun longsor bernama Kodri (15), Doni (23), Dwi (17) dan Bayu (14), semuanya warga Dusun Sumberbendo, Desa Ngetos," Kata Sutopo.
Luas longsoran sekitar 3 hektare dengan tanaman cengkeh dan mangga di perbukitan, yang ditaksir bernilai Rp 500 juta. Sejak tahun 2015, perbukitan Dusun Dlopo sudah terdeteksi adanya retakan selebar 5 hingga 10 sentimeter dengan panjang 50 Centimeter. Retakan belakangan semakin meluas hingga lebar 30 sentimeter dan panjang 300 meter.
4 Remaja Terseret saat Ambil Gambar, Seorang Lagi saat Berladang
BPBD Nganjuk dan Polsek Ngetos sebenarnya sudah memperingatkan warga untuk tidak mendekat. Namun ternyata masih ada yang mendekat, sehingga lima orang menjadi korban.
Menurut laporan dari Polsek Ngetos yang diterima BPBD Nganjuk, empat korban remaja saat kejadian sedang jalan-jalan sambil merekam pergerakan tanah di lokasi longsor, menggunakan HP. Mereka sempat berteduh di gubuk karena cuaca hujan. Sesaat kemudian mendekat lagi dan diteriaki oleh warga, namun tidak menghiraukan sampai akhirnya longsor besar terjadi.
Sedangkan korban bernama Paidi, 55 tahun, saat kejadian sedang berladang bersama istri dan menantunya. Istri dan menantu Paidi selamat karena sempat menjauh dari lokasi, sementara tubuh Paidi yang berjalan paling belakang tersambar material longsor dan menghilang. (ab/2017)
Profil Redaksi MATAKAMERA.NET
0 komentar:
Post a Comment