by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk - Rabu sore 24 Mei 2017, sekitar pukul 14.30 WIB, ditemukan bahan peledak aktif jenis mortir, di kompleks SMP Negeri 1 Nganjuk.
Dimensi mortis sepanjang 120 sentimeter, dengan diameter 20 sentimeter dan berat 80 kilogram. Pertama kali ditemukan kuli bangunan yang sedang menggali pondasi, di dalam kompleks sekolah yang terletak di sisi utara Alun-Alun Nganjuk tersebut.
Mortir terkubur di bawah lokasi pembangunan proyek, yang rencananya bertiga lantai untuk ruang laboratorium, ruang kelas dan mushola. Penemuan itu kemudian dilaporkan ke Polsekta Nganjuk, hingga sekitar pukul 15.00 WIB, tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob Kompi C Kediri turun tangan untuk mengevakuasi mortif aktif tersebut.
Tim Jihandak Brimob akhirnya berhasil mengevakuasi dan mengamankan mortir sekitar pukul 19.00 WIB malam.
Uniknya, saat pertama kali mortir ditemukan, pekerja bangunan sempat mengira tabung gas elpiji. Saat itu kegiatan belajar siswa sudah selesai, sehingga tidak sampai terjadi kepanikan berlebihan.
Kapolsek Kota Nganjuk Kompol Sutono mengatakan, mortir diduga masih aktif karena seluruh elemen masih terpasang termasuk detonator.
Beruntung saksi sigap melaporkan temuan tersebut, sehingga mortir bisa dievakuasi dengan prosedur yang benar. “Mortir masih aktif diduga sisa perang zaman Belanda,” tukas Kompol Sutono.(ab/has/2017)
0 komentar:
Post a Comment