by Rifa'i Abror
matakamera, Jombang – Sampai saat ini, Kabupaten Jombang belum memiliki fasilitas gedung kesenian, sebagai wadah untuk melestarikan seni dan budaya yang merupakan identitas kultural setempat.
Hal ini membuat Dewan Kesenian Jombang (Dekajo) resah. Apalagi, belum tampak itikad Pemkab Jombang berencana mewujudkan terbangunnya gedung kesenian.
Ketua Dekajo Jombang Nanda Sukmana menyebut, hal itu kontradiktif dengan kekayaan seni budaya Jombang, seperti seni ludruk, tari remo, hingga gambus misri. “Sektor seni budaya kurang mendapat wadah, dan seolah-olah bukan milik masyarakat Jombang,” ucap pria yang juga dosen salah satu Kampus di Jombang tersebut.
Ketua Dekajo Nanda Sukmana (dok pribadi) |
Pihaknya berharap, Pemkab Jombang mengevaluasi program, dan sudah saatnya memberi perhatian lebih pada pengembangan seni budaya.“Kenyataannya sekaarang, yang dibangun gedung tenis indoor, seberapa besar manfaatnya? Prestasi tenis Jombang bagaimana? Berapa lapangan tenis di Jombang?,” kritik Nanda.
Berikutnya, jika usulannya mendapat respon Pemkab Jombang, maka pembangunan gedung kesenian juga harus dikawal. Misalnya, pemilihan akses lokasi tidak strategis dan representatif. “Pembangunannya juga tidak boleh asal-asalan,” ungkasnya.(abr/ab/2017)
0 komentar:
Post a Comment