by Rifa'i Abror
matakamera, Jombang - Simpang Jombang, Nganjuk, Kediri (Bangjuri) atau simpang Mengkreng menjadi langganan macet di musim mudik lebaran. Untuk mengatasinya pada masa mudik Lebaran ini, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin berharap pembangunan jembatan bailey segera dituntaskan.
Hal itu dikatakan Irjen Machfud, saat meninjau pos pantau di simpang tiga Bangjuri di Mengkreng-Kertosono, Kamis 8 Juni 2017. Jembatan itu membentang di atas Sungai Brantas, dan terkoneksi dengan proyek jalan tol via Kecamatan Bandar Kedungmulyo (BKM), Kabupaten Jombang di sisi timur, dan Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk di sisi barat sungai.
"Kalau selesai bisa meringankan beban kemacetan di Mengkreng. Tidak perlu contra flow, bahkan bisa mengurangi beban 20 hingga 30 persen. Itu saja yang kita harapkan agar tidak terjadi kemacetan seperti tahun-tahun lalu," kata Irjen Machfud, yang melakukan peninjauan didampingi tiga kapolres, masing-masing Jombang, Nganjuk dan Kediri.
Simpang Mengkreng atau Simpang Bangjuri, biasanya menjadi titik rawan macet pada musim mudik dan balik Lebaran (matakamera/ist) |
Untuk diketahui, rencana pengoperasian jalur tol Mojokerto-Kertosono mulai 16 Juni 2017. Direncanakan hanya pada siang hari, yakni pukul 06.00-16.00 WIB, dan hanya berlaku selama musim mudik dan balik Lebaran ini. Mengingat, proyek itu sebenarnya belum tuntas 100 persen.
Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto menambahkan, terdapat tiga titik rawan kemacetan untuk pemudik yang melintasi Jombang yang perlu diwaspadai, meliputi daerah Mojoagung, Ploso dan kawasan Simpang Bangjuri.
Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto mengatur arus lalu-lintas di Simpang Banjuri (matakamera/Abror) |
Sedangkan titik rawan macet di Simpang Bangjuri bisa dipicu oleh dua palang pintu kereta api yang posisinya berdekatan, yakni berada di Jalan Raya Plosorejo dan berada di Jalan Raya Mengkreng, Purwoasri, Kediri. Jarak antara dua palang pintu tersebut hanya sekitar 400 meter.
Sementara itu, jalur alternatif melalui Ploso terdapat tikungan menyiku. Ini berpotensi memperlambat gerak kendaraan saat hendak berbelok baik dari arah Lamongan dan Mojokerto, yang ingin masuk ke Jombang dan sebaliknya. “Pemudik yang melewati Jombang agar selalu mengikuti arahan petugas di lapangan, agar arus bisa dikendalikan dengan lancar,” pungkasnya (abr/ab/2017)
0 komentar:
Post a Comment