Selasa 4 Juni 2017 |
by Panji LS
matakamera, Nganjuk - Ahmad Salim Fauzi, remaja 14 tahun asal Desa Kutorejo, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, ditemukan dalam kondisi tewas mengambang di Sungai Brantas kawasan Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Jombang, pada Selasa siang 4 Juni 2017.
Sebelumnya, Ahmad diketahui hilang terseret arus Sungai Brantas saat memancing dan mandi, pada Ahad 2 Juni 2017. Jarak antara TKP dengan lokasi penemuan sekitar 10 kilometer.
Tim Basarnas, kepolisian TNI, BPBD Nganjuk dan relawan lainnya yang mendapatkan laporan langsung mendatangi lokasi. Aparat gabungan itu selama dua hari juga telah melakukan penyisiran mulai dari Kertosono dengan menggunakan perahu karet.
“Mayat mengapung dalam kondisi tengkurap. Pertama kali terlihat oleh warga setempat, pada pukul 10.20 WIB,” terang Kepala BPBD Nganjuk Soekonjono.
Dalam waktu tidak terlalu lama akhirnya tem forensik Polres Jombang tiba di TKP dan langsung mengevakuasi jasad Ahmad. Dengan fakta itu akhirnya jasad Ahmad langsung diserahkan kepada keluarga dan dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.
Sementara itu, di tengah operasi SAR pencarian jasad Ahmad di hari pertama, Senin 3 Juli 2017, sempat terjadi insiden lain. Seorang remaja laki-laki terjatuh dari atas jembatan kereta api Sungai Brantas.
Remaja bernama Endra, 16, asal Desa Pandantoyo, Kecamatan Kertosono, mengalami luka serius dan dirawat di IGD RSUD Kertosono, karena tubuhnya terjatuh dari ketinggian 4 meter.
“Terpeleset dan jatuh saat menonton proses pencarian di Sungai Brantas, sampai saat ini masih dirawat intensif di RSUD Kertosono,” pungkas Soekonjono.(ds/ab/2017)
by Panji LS
matakamera, Nganjuk - Ahmad Salim Fauzi, remaja 14 tahun asal Desa Kutorejo, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, ditemukan dalam kondisi tewas mengambang di Sungai Brantas kawasan Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Jombang, pada Selasa siang 4 Juni 2017.
Sebelumnya, Ahmad diketahui hilang terseret arus Sungai Brantas saat memancing dan mandi, pada Ahad 2 Juni 2017. Jarak antara TKP dengan lokasi penemuan sekitar 10 kilometer.
Tim Basarnas, kepolisian TNI, BPBD Nganjuk dan relawan lainnya yang mendapatkan laporan langsung mendatangi lokasi. Aparat gabungan itu selama dua hari juga telah melakukan penyisiran mulai dari Kertosono dengan menggunakan perahu karet.
proses pencarian jasad Ahmad di hari pertama, Senin 3 Juli 2017 oleh tim SAR |
Dalam waktu tidak terlalu lama akhirnya tem forensik Polres Jombang tiba di TKP dan langsung mengevakuasi jasad Ahmad. Dengan fakta itu akhirnya jasad Ahmad langsung diserahkan kepada keluarga dan dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.
Sementara itu, di tengah operasi SAR pencarian jasad Ahmad di hari pertama, Senin 3 Juli 2017, sempat terjadi insiden lain. Seorang remaja laki-laki terjatuh dari atas jembatan kereta api Sungai Brantas.
Tim SAR mengevakuasi seorang remaja yang terjatuh dari atas jembatan, saat menonton proses pencarian korban tenggelam |
“Terpeleset dan jatuh saat menonton proses pencarian di Sungai Brantas, sampai saat ini masih dirawat intensif di RSUD Kertosono,” pungkas Soekonjono.(ds/ab/2017)
0 komentar:
Post a Comment