by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Bulan Juli - Agustus ini, Kabupaten Nganjuk sedang musim -musimnya angin, dari yang semilir sampai yang kencang. Namun ‘hawa’ yang dirasakan tidak dingin. Suhunya justru ‘memanas’.
‘Hawa’ yang dimaksud adalah gambaran suasana politik saat ini, menjelang Pemilihan Bupati-Wakil Bupati (Pilbup) Nganjuk, dalam Pilkada Serentak 2018 mendatang.
Lima bulan menjelang waktu pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nganjuk, persaingan antar figur yang sudah muncul semakin gamblang. Meskipun, mereka saat ini belum tampil berpasangan.
Gambar Novi Rahman Hidayat, M. Suryo Alam dan Bunda Ita dipasang berhimpitan di sudut Bundaran Adipura, kawasan Nganjuk kota (matakamera/ist) |
Ita tercatat sudah melamar PDIP, Golkar dan terakhir Nasdem pada 26 juli 2017 lalu. Sementara Suryo Alam, selain telah mendaftar di parpol asalnya, Partai Golkar, juga merapat ke Hanura, dan pekan ini bersiap melamar Nasdem sebagai Bacabup Nganjuk.
“Ibu Ita sudah mengambil formulir melalui orang kepercayaannya. Saya juga sudah berkomunikasi dengan Pak Suryo, dan sudah mau mengambil formulir juga,”kata Ketua DPD Nasdem Nganjuk Yusmanto, 26 Juli 2017. Di luar itu, Yusmanto mengaku juga sudah berkomunikasi dengan Kades Kemlokolegi Sutrisno, yang disebutnya juga berminat mendaftar.
Novi sementara baru mendaftar lewat PDIP. Bedanya, saat ini putra pengusaha H. Mukayat Syah itu lebih sering tampil sendiri, tak lagi bersanding dengan Abdul Wachid Badrus.
Seminggu terakhir, beberapa figur lain juga mulai ikut tancap gas, untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas. Yang terpantau di lapangan, ada figur Desy Natalia Widya, Kades Sutrisno, dan juga Marhaen Djumadi. Mereka memperbanyak gambar sosialisasi, hingga gencar melakukan blusukan ke berbagai komunitas masyarakat di Nganjuk. (ds/ab/2017)
0 komentar:
Post a Comment