Gambar kiri : jenazah saat pertama kali ditemukan di tepi pantai Ujung Pandaran // Gambar kanan : suasana di rumah duka keluarga di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Ngetos, Nganjuk (matakamera/ist) |
Edited by Panji LS
matakamera, Nganjuk - Masyarakat Desa Ujung Pandaran, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, menemukan mayat tanpa kepala terdampar di pantai, Kamis pagi 17 Agustus 2017.
Dari kartu tanda penduduk yang ditemukan di dompet korban, identitasnya bernama Muhammad Khanif, dilahirkan di Nganjuk tanggal 17 Mei 1994, dengan alamat Dlopo, Desa Kepel RT 01 RW 06 Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Juga ditemukan uang Rp2,5 juta.
Saat ditemukan warga, kondisi mayat sangat memprihatinkan. Selain menimbulkan bau busuk, kondisi tubuh sudah tidak utuh yakni tanpa kepala dan tangan yang sudah tinggal tulang.
Peristiwa penemuan mayat tersebut dalam penanganan kepolisian setempat.
Informasi tersebut dengan cepat menyebar sampai ke Nganjuk. Relawan Tagana Nganjuk pada Kamis siang kemudian mendatangi alamat yang tertera pada KTP. “Kami datangi langsung rumah duka keluarga di Dlopo Ngetos, dan sudah terkonfirmasi kebenaran identitasnya,” ujar Aries Trio Effendi, dari Tagana Nganjuk.
Pihaknya belakangan juga menerima informasi lebih detail dari relawan SAR di Kalteng, bahwa korban Khanif bekerja sebagai operator alat berat di kapal bongkar muat batubara. Dia diduga mengalami musibah jatuh dari kapal dan tenggelam di laut berhari-hari, hingga ditemukan dalam kondisi jasad tidak utuh.
Alamat domisilinya di Perumahan Wela Mandiri Blok B3 No 168 RT 15, Kelurahan Syamsudin Noor Landasan Ulin Banjarbaru.
“Pihak keluarga korban langsung menjemput ke Sampit menggunakan pesawat, dan rencana jenazah akan dibawa ke Nganjuk untuk dimakamkan,” terang Aries.(ds/ab/2017)
0 komentar:
Post a Comment