by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Warga Nganjuk sedang ramai menyoroti spanduk salah satu peserta Pawai Budaya 2017. Kecaman riuh memenuhi linimasa medsos, gara-gara spanduk bergambar wajah yang identik dengan sosok bakal calon peserta Pilkada Nganjuk.
Spanduk di tengah pawai dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-72 itu juga memuat kalimat “Bunda Srikandi - Calon Ratu di Nagari Anjuk Ladang”, dan kalimat “Siap Mendukung dan Menjadikan Bunda Srikandi Ratu di Nagari Anjuk Ladang”. Kalimat ini dianggap identik dengan slogan jualan si bakal calon.
Yang membuat netizen makin geram, peserta pawai pada Ahad 13 Agustus 2017 itu ternyata adalah jajaran pegawai negeri sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN), di lingkungan Pemkab Nganjuk. Salah satunya dari Dinas Pendidikan (Disdik).
Pemilik akun Muhammad Arif misalnya, mengunggah foto-foto disertai keterangan : Nganjuk, 13/8/2017. Peserta nganjuk karnival dari dinas pendidikan kab nganjuk Pejengane bagus tp sayang dimuati unsur politik alias kampanye, yaitu dg memuat slogan salah satu bakal calon bupati...Hmmmm...
Salah satu spanduk peserta pawai dari OPD Pemkab Nganjuk, yang belakangan menuai reaksi keras (matakamera/foto : FB Muhammad Arif) |
Unggahan akun Mochammad Zainal Arifin lebih menohok. Di bawah foto dia menulis : Apakah ini WUJUD MANUSIA2 yg TAKUT gak PUNYA JABATAN dan juga TAKUT KELAPARAN...!!! Peringatan KEMERDEKAAN apa KAMPANYE...??? DASAR MANUSIA2 PENJ****...!!! INGAT ***...!!! Kalo KAMU PUNYA ANAK CUCU...!!!
Unggahan ini sudah dibagikan 81 kali dan mendapat 134 komentar.
Sedangkan akun Sudjito Jitz pada Selasa 15 Agustus 2017 mengunggah foto-foto serupa, dengan caption : CATATAN MERAH...ASN / PNS,
1.IKUT MENGANTAR SALAH SATU BALON BUPATI, WAKTU MENGEMBALIJAN FORMULIR PENDAFTARAN DI SALAH SATU KANTOR PARPOL DENGAN MENGGERAKAN KEP.UPTD DAN KEPSEK
2. DALAM WAKTU YG TIDAK LAMA, MEMPERINGATI HARI KEMERDEKAAN RI YG KE 72, SDH MENGKAMPANYEKAN SALAH SATU BALON BUPATI. DENGAN MEMBAWA SEPANDUK YG JELAS JELAS SAAT INI MAU MENCALONKAN BUPATI....
Anggota DPRD Nganjuk Arbayana juga melontarkan kecaman keras. Dia menilai ulah para abdi negara Pemkab Nganjuk itu sudah di luar batas. “Tidak tahu malu. Ini sudah keterlaluan,” seloroh anggota Fraksi Demokrat ini.
Menurut Arbayana, para PNS Disdik itu telah mencoreng makna hari kemerdekaan dengan disusupi muatan politik. Selain dia, beberapa anggota DPRD Nganjuk lainnya saat ini juga tengah membahas tindakan tegas untuk menyikapi hal tersebut.
Bagaimana tanggapan Pemkab Nganjuk?
Kabag Humas Agus Irianto, ketika pertama kali dikonfirmasi 13 Agustus 2017 mengatakan, bahwa PNS atau ASN memang harus netral dalam politik. Namun terkait ramainya kecaman di medsos soal spanduk 'Bunda Srikandi', Agus saat itu mengaku perlu berkonsultasi dulu dengan pimpinan dan dinas terkait untuk menanggapinya.
“Kita sudah baca (kecaman warga di medsos),” ujarnya melalui sambungan telepon. Agus saat itu juga mengaku, Pemkab belum menerima aduan langsung dari masyarakat.
Pada konfirmasi kedua 15 Agustus 2017, Agus mengakui bahwa peserta yang membawa spanduk tersebut dari OPD Pemkab Nganjuk. “Itu gabungan. Seingat saya ada tiga, dari Dinas Pendidikan, Dispendukcapil, sama satunya lagi saya tidak ingat,” ujar Agus.
Namun begitu, Agus mengelak bahwa para PNS itu berpolitik. Menurutnya, itu sebatas ekspresi dan kreativitas peserta untuk memeriahkan pawai. Kalaupun ada yang menilai berkampanye dan bermuatan politik, Agus beralasan saat ini belum masuk masa kampanye resmi, dan belum ada penetapan calon. “Sehingga belum ada ketentuannya,” pungkas Agus.(ds/ab/2017)
0 komentar:
Post a Comment