Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sadono menunjukkan pelaku dan barang bukti aksi teror SMS terhadap keluarga dokter Irwantoro, Senin sore 28 Agustus 2017 (matakamera/ist) |
by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Kasus menghilangnya Irwantoro, 30 tahun, dokter muda asal Dusun Bulu, Desa Putren, Kecamatan Sukomoro sejak 21 Agustus 2017 lalu, sedikit demi sedikit tersingkap. Polisi baru-baru ini berhasil menangkap Wahyu Purnomo, 34 tahun, sebagai pelaku pengirim SMS teror ancaman kepada keluarga dr Irwantoro.
Penangkapan Wahyu diumumkan langsung oleh Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sadono, dalam pers rilis Senin sore 28 Agustus 2017, di Mapolres Nganjuk.
Wahyu ternyata adalah tetangga sekampung dokter Irwantoro, dan pernah berobat di klinik sang dokter muda di Dusun Tawang, Desa Kerepkidul, Kecamatan Bagor.
Kapolres menjelaskan, ulah Wahyu tidak berkaitan langsung dengan menghilangnya dokter Irwantoro. Pria muda itu hanya memanfaatkan situasi karena Irwantoro sudah seminggu menghilang.
Dokter Irwantoro (kiri) sudah seminggu tidak diketahui keberadaannya.(matakamera/ist) |
Dalam penangkapan tersebut, polisi turut mengamankan 5 unit ponsel beserta sim card dan dosboksnya. Salah satunya adalah ponsel jenis lipat yang diisi nomor untuk melakukan teror.
Untuk diketahui, Wahyu nekat mengirim SMS kepada Joko Siswanto, 39, kakak kandung Irwantoro yang berisi ancaman akan mencelakai sang dokter muda, hingga menyebar video rekaman pribadinya. Dalam SMS juga disebutkan permintaan uang tebusan Rp 4 miliar.
Wahyu kini ditetapkan tersangka dan dijerat pasal 45 ayat 4 junto pasal 27 ayat 4 UURI nomor 19 tahun 2016 atas perubahan UURI nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik. "Ancamannya pidana penjara paling lama enam tahun dan atau denda paling banyak satu miliar rupiah," urai AKBP Joko.
Keberadaan Dokter Irwantoro Masih Misterius
Lebih lanjut Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sadono menjelaskan, Wahyu sebagai pelaku SMS teror sebenarnya tidak tahu keberadaan dr Irwantoro.
Sampai saat ini, pihaknya masih terus melacak keberadaan dr Irwantono. Kapolres juga belum bisa memastikan, apakah dokter muda alumni SMA Negeri 2 Nganjuk itu benar-benar diculik, ataukah pergi dari rumah atas kemauan sendiri. "Kami masih melakukan penyelidikan. Semua teman-teman dan orang terdekat korban terus kami mintai keterangan," pungkasnya.
Untuk diketahui, kasus ini menjadi perbincangan hangat masyarakat sejak dokter Irwantoro dikabarkan hilang 21 Agustus 2017 lalu. Dia terakhir pamit ke tempat praktik di Dusun Tawang, Desa Kerep Kidul, Kecamatan Bagor sekitar pukul 16.00 WIB.
Sore itu dia mengendarai motor Honda Beat nopol AG 6132 XI, dan memakai baju motif kotak-kotak celana krem. Belum diketahui pasti keberadaannya.(ds/ab/2017)
Lihat Profil MATAKAMERA.NET
0 komentar:
Post a Comment