Aparat TNI bersama warga dan relawan lintas instansi lainnya membersihkan puing rumah Mbah Katirah, Kamis pagi 28 September 2017 (matakamera/ist) |
by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Rumah tak layak huni di Kabupaten Nganjuk berpotensi membahayakan keselamatan nyawa. Seperti yang dialami Mbah Katirah, janda renta 75 tahun yang sebatangkara tinggal di rumah reyotnya, di Desa Ngrawan, Kecamatan Berbek.
Bertahun-tahun Mbah Katirah tinggal sebatangkara di bangunan yang terbuat dari kayu dan bambu lapuk, dan sudah termakan rayap. Rumah itu akhirnya ambruk total pada Rabu sore 27 September 2017 sekitar pukul 16.00 WIB.
Menurut informasi kejadian yang dihimpun dari tim relawan Babinsa Kodim 0810/Nganjuk, peristiwanya terjadi tiba-tiba saat kawasan setempat diguyur hujan deras disertai angin. Mbah Katirah sendiri sedang beristirahat d dalam rumahnya, sehingga tak sempat keluar saat detik-detik kejadian.
Kondisi Mbah Katirah, janda lansia asal Desa Ngrawan yang rumahnya roboh pada Rabu sore 27 September 2017 (matakamera/ist) |
“Laporan awal yang kami terima, pemilik rumah mengalami luka memar di kaki kiri,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk Seokonjono.
Soekonjono menjelaskan, penyebab robohnya rumah Mbah Katirah tidak murni karena bencana cuaca ekstrem sore itu. Melainkan, kondstruksi rumah yang memang sudah lapuk dan rawan roboh sewaktu-sewaktu.
Untuk sementara waktu, Mbah Katirah diungsikan ke rumah tetangga. Kerja bakti pembersihan puing-puing rumahnya baru dilakukan pada Kamis pagi 28 September 2017, mengingat pada saat kejadian cuaca masih hujan sampai malam hari.
Nenek renta itu masih membutuhkan uluran tangan dari banyak pihak. Terutama pemerintah baik itu Pemkab Nganjuk, Pemprov Jatim maupun pusat, yang sebenarnya punya segudang anggaran dan program bedah rumah.(ds/ab/2017)
0 komentar:
Post a Comment