 |
| Contoh paket bantuan sembako dari Pemkab Jombang, yang disalurkan kepada para penyandang disabilitas (matakamera/foto : ist) |
by Rifa'i Abror
matakamera, Jombang - Bantuan sosial berupa paket sembako untuk duafa penyandang disabilitas di Kabupaten Jombang diduga ‘disunat’. Para penerimanya tidak mendapat paket secara utuh, sesuai jatah yang ditentukan.
Indikasi penyelewengan Program Pemkab Jombang melalui Dinas Sosial itu salah satunya terjadi di Desa Pulo Lor, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
Angga Rachaini, 31, penyandang disabilitas warga Pulo Lor mengaku hanya menerima jatah 1 paket sembako, dari jatah seharusnya sebanyak 6 paket. Selain itu, pihak pemerintah desa juga tidak menyodorkan tanda terima.
Ketua Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) Kabupaten Jombang, Joko Fattah Rochim mengatakan, pihaknya juga mendapat banyak temuan dugaan penyimpangan di tempat lain.
Bahkan, Joko menyebut hampir semua desa di Kabupaten Jombang penyalurannya disimpangkan, dengan alasan pemerataan masyarakat, “ Padahal bantuan sosial ini sudah diplot dan sudah di data hanya untuk masyarakat penyandang disabilitas, “ ujarnya.
Joko memberi contoh temuannya di Desa Candi Mulyo Kecamatan Jombang, di mana dari data 29 orang penerima, 1 orang yang seharusnya mendapatkan Jatah 6 Paket Sembako hanya di berikan 3 Paket.
Kemudian, di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, juga hanya diberikan 3 Paket sembako.
Merujuk ketentuan Dinas Sosial Kabupaten Jombang, 1 orang penyandang disabilitas berhak mendapat 6 Paket sembako yang dirapel mulai Bulan Januari sampai Juni 2017. Adapun dalam 1 Paket sembako berisi 5 kilogram beras, 1 kilogram gula dan 1 liter minyak goreng.
Terpisah, Kepala Desa Pulo Lor Sugeng saat dikonfirmasi mengelak tudingan praktik penyimpangan bantuan sembako tersebut. Menurut pengakuannya, pembagian bantuan sudah sesuai dengan hak yang harus diperoleh. “Semua sudah kami serahkan pada yang bersangkutan, kami tidak berani mengurangi ,” tuturnya. (abr/ab/2017)
0 komentar:
Post a Comment