Suasana keramaian pengunjung di bawah Air Terjun Sedudo, pada Kamis siang 21 September 2017, atau di hari pertama Bulan Suro/Muharram 1439 H (matakamera/ist) |
matakamera, Nganjuk – Ribuan warga baik dari Nganjuk sendiri maupun luar daerah, melakukan ritual khusus menyambut datangnya Bulan Suro, atau Bulan Muharram.
Mereka melakukan ritual mandi massal, sejak Rabu tengah malam 20 September 2017 hingga Kamis pagi, di bawah Air Terjun Sedudo, yang berlokasi di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan.
Para pengunjung rela menggigil kedinginan lantaran meyakini ritual itu bisa membuat awet muda. Gelombang pengunjung mulai berdatangan dari berbagai daerah di Jawa Timur menjelang malam. Mereka langsung mandi dan berendam di bawah guyuran air terjun setinggi 105 meter tersebut.
Suasana pagi Kamis pagi sampai sore hari juga tak kalah ramai. Para pengunjung tampak semringah meskipun harus berdesak-desakan. Beberapa orang juga menyempatkan diri untuk mengambil air dalam wadah jeriken atau botol kemasan.
"Mereka meyakini, mandi dan minum air terjun sedudo bisa membuat awet muda, mendekatkan pada jodoh, serta meningkatkan derajat tinggi," ujar Kepala Bagian Humas Pemkab Nganjuk Agus Irianto.
Mandi massal di Air Terjun Sedudo ini merupakan tradisi turun temurun, yang sudah berlangsung puluhan tahun dan menjadi bagian kekayaan budaya daerah.
Pemkab Nganjuk juga akan menggelar prosesi siraman dan jamasan pusaka di lokasi yang sama, pada 5 Oktober 2017 mendatang. Upacara unik ini disebut Agus menjadi daya tarik wisata tersendiri di Kota Angin.(ds/ab/2017)
0 komentar:
Post a Comment