Para pemain dan tim official Cahaya Muda Sukorejo Nganjuk meluapkan kegembiraan, usai menyabet gelar juara Mliwis Cup XI 2017, 15 Oktober 2017 (matakamera/ist) |
by Panji LS
matakamera, Nganjuk – Setiap tahun, ada suguhan kompetisi sepakbola istimewa di Kabupaten Nganjuk. Tahun ini, bertajuk Mliwis Cup XI, turnamen skala desa itu kembali menampikan sederet pemain kelas nasional, yang pernah memperkuat tim sepakbola papan atas tanah air.
Pertandingan final Mliwis Putih Cup XI berlangsung di lapangan Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Nganjuk, pada Ahad sore 15 Oktober 2017. Dua klub yang bertanding adalah Argo Wilis FC dari Desa Godean, Kecamatan Loceret melawan Cahaya Muda dari Desa Sukorejo, Kecamatan Rejoso.
Ribuan penonton merasakan hiburan istimewa lantaran sejumlah pemain yang pernah merumput di klub besar ikut berlaga. Mereka antara lain adalah pemain yang pernah merumput di Persik Kediri, seperti Fatkhul, Siswanto, dan Bagus serta Slatem, Nugroho, Dodit Fitrio mantan striker Persebaya Surabaya.
Fatkhul, Siswanto, dan Bagus bermain untuk klub Argo Wilis FC dari Desa Godean Kecamatan Loceret. Adapun Dodit Fitrio mantan striker Persebaya Surabaya memperkuat tim Cahaya Muda dari Desa Sukorejo Kecamatan Rejoso.
Pelatih Cahaya Muda, Andri Setyo Purwoko, menerima trofi dan hadiah uang yang diserahkan oleh Bupati Nganjuk Taufiqurrahman (matakamera/ist) |
Sampai turun minum, kedudukan masih tanpa gol. Setelah babak kedua, tim Cahaya Muda asuhan Kades Sukorejo Andri Setyo Purwoko ini berhasil menjebol gawang, hingga kedudukan berubah menjadi 1-0. Ketinggalan 1-0, membuat Fatkhul dan kawan-kawan lebih semangat menggempur gawang lawan.
Namun dewi fortuna tetap berpihak pada Cahaya Muda hingga pertandingan usai.
Tampil sebagai juara, Cahaya Muda diganajar piala bergilir Mliwis Cup XI yang diserahkan langsung oleh Bupati Nganjuk Taufiqurrahman.
Ketua Panitia Mliwis Putih Cup XI, Suyanto mengatakan, pihaknya sengaja mengundang kesebelasan yang bisa menyuguhkan permainan cantik. Selain sebagai hiburan bagi penggila bola, juga sebagai sarana bm erlatih dengan cara melihat teknik permainan yang disuguhkan.
"Daerah sini banyak penggila bola, namun mereka belum pernah melihat pertandingan liga nasional. Baru di lapangan ini mereka bisa melihat permainan sekelas liga," ucapnya. (ds/ab/2017)
0 komentar:
Post a Comment