Massa tenaga honorer K-2 Kemenag Nganjuk membawa poster bertuliskan 'PNS Harga Mati', mewakili tuntutan mereka agar segera diangkat CPNS, Kamis 19 Oktober 2017 (matakamera/ist) |
by Panji LS
matakamera, Nganjuk – Tak hanya di lingkungan Pemkab Nganjuk, polemik pegawai honorer yang minta diangkat CPNS juga terjadi di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nganjuk.
Pada Kamis pagi 19 Oktober 2017, massa pegawai honorer kategori 2 (K-2) Kemenag Nganjuk melakukan aksi demonstrasi. Mereka berkumpul di Alun-Alun Nganjuk sekitar pukul 09.00 WIB, kemudian melakukan longmarch dan berorasi di depan Kantor Kemenag Nganjuk, yang berlokasi di Jalan Dermojoyo.
Puluhan massa itu mewakili setidaknya 127 tenaga honorer K2 Kemenag Nganjuk, yang meminta surat pertanggungjawaban mutlak (SPTJM) 2013 sebagai calon pegawai negri sipil (CPNS) segera diterbitkan.
Mereka mengklaim sudah dinyatakan lulus oleh Kementrian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi di tahun 2013.
“Kami minta SPTJM sekarang juga, dan Kepala Kemenag Nganjuk harus trasparan,” ujar salah satu peserta aksi.
Koordinator aksi M Shodiq mengatakan, dia dan rekan-rekannya yang sebagian besar petugas pembantu pegawai pencatat nikah (P3N) alias modin, sudah lebih dari tiga tahun merasa digantung oleh pihak Kemenag.
Sayangnya, massa aksi tidak bisa bertemu dengan Kepala Kemenag Nganjuk Barozi, yang disebut-sebut sedang berada di luar kota. Mereka ditemui Kasi Pondok Pesatren Kemenag Nganjuk Imam Mujaib, yang berjanji menyampaikan aspirasi honorer K 2 Nganjuk ke Kanwil Kemenag Jawa Timur.(ds/ab/2017)
0 komentar:
Post a Comment