 |
| Polisi melakukan identifikasi dan olah TKP di lokasi tewasnya Askinatun, yang tertabrak KA Bima pada Jumat 6 Oktober 2017 (matakamera/ist) |
by Panji LS
matakamera, Nganjuk – Askinatun, 58, wanita parobaya asal Desa Bagorkulon, Kecamatan Bagor, tewas mengenaskan dengan tubuh terberai, setelah ditabrak kereta api (KA) Bima Jurusan Jakarta-Surabaya, Jumat dini hari 6 Oktober 2017.
Peristiwanya terjadi di perlintasan KA Desa Bagorkulon, Kecamatan Bagor, sekitar pukul 03.50 WIB. KA yang dikemudikan masinis Kuswanto, 35, melajukan KA dengan kecepatan tinggi dari arah timur. Di saat yang bersamaan, tiba-tiba muncul Askinatun yang berjalan di tengah rel.
Masinis sudah berusaha memberikan isyarat klakson dan lampu, namun karena jarak KA Bima sudah terlalu dekat, kecelakaan pun tak terhindarkan.
Menurut informasi yang dihimpun matakamera.net, Askinatun selamadua minggu belakangan sering mengeluh karena sakit darah tinggi yang tak kunjung sembuh. Penyakit itu diidapnya selama beberapa tahun terakhir.
Sesaat setelah KA tiba di stasiun Nganjuk, masinis langsung memberitahu Pegawai Stasiun, Galih Irmawan, 30, yang juga memberitahu petugas stasiun Bagor dan polsek Bagor.
 |
| Selembar kertas berisi tulisan tangan Askinatun, yang berisi pesan terakhir sebelum dia bunuh diri (matakamera/ist) |
“Tut aku bingung, aku saiki lungo, arisanku bayarana (Tut aku bingung, aku sekarang pergi, tolong bayar arisanku)”
Dikonfirmasi terpisah usai kejadian, Kapolsek Bagor AKP Supriyadi menduga Askinatun sengaja bunuh diri dengan cara menabrakkan tubuhnya ke KA. Polisi disebutnya tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan di sekujur tubuhnya.”Dugaan kami seperti itu,” ujar AKP Supriyadi.(ds/ab/2017)
0 komentar:
Post a Comment