by Panji Lanang Satriadin
matakamera, Nganjuk – Proses panjang dan berliku seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nganjuk, yang termasuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) Pemkab Nganjuk tampaknya bakal masuk babak akhir.
Ini menyusul pernyataan dari Panitia Seleksi (Pansel) JPT Pemkab Nganjuk Sumarji, pada Ahad 10 Desember 2017 kepada wartawan, yang menyebut bahwa tahapan seleksi kini masuk dalam fase tiga besar.
Pansel siap memilih tiga nama kandidat dengan skor seleksi tertinggi, yang rencananya akan diumumkan resmi kepada khalayak pada Selasa 12 Desember 2017 mendatang. “Tiga nama itu akan diserahkan kepada Plt Bupati Nganjuk, yang kemudian akan memilih satu nama sebagai calon sekda,” terang Sumarji.
Selanjutnya, satu nama calon sekda terpilih tersebut diajukan Plt Bupati Nganjuk kepada Mendagri dan Gubernur Jawa Timur, untuk mendapat persetujuan.
Siapa ketiga nama yang dimaksud? Sayangnya sampai berita ini ditulis, baik Sumarji maupun anggota Pansel lainnya belum membuka.
Untuk diketahui, tahap seleksi paling mutakhir berlangsung pada Jumat 8 Desember 2017 kemarin, dengan agenda tes makalah atau karya ilmiah.
Pada medio September 2017 lalu, ketika pengumuman seleksi pertama kali dibuka, hanya ada tiga nama pejabat eselon II Pemkab Nganjuk yang mendaftar. Belakangan, ketika ada revisi dan perpanjangan jadwal pendaftaran, jumlah pendaftar membengkak sampai 11 nama. Mereka antara lain :
1. Soekonjono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
2. Goenawan Widagdo, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
3. Nur Solekan, Kepala Dinas Perhubungan
4. Achmad Noeroel Cholis, Kepala Dinas Kesehatan
5. Agoes Soebagijo, Kepala Dinas Pertanian dan Plt Sekda
6. Sudrajat, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
7. Fajar Judiono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)
8. Mokhamad Yasin, Kepala Dinsos PPPA
9. Sugeng Budi Wiyono, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
10. Putu Winasa, Kepala Dinas Tenaga Kerja
11. RR. Heny Rochtanti, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
Namun saat ini, merujuk keterangan pers Pansel, jumlah peserta menyusut menjadi 9 nama, yang kemudian segera dipilih menjadi tiga nama peraih skor tertinggi.
Adapun nama yang gugur karena tidak ikut seleksi terakhir pada Jumat 8 Desember 2017 lalu, yakni Kepala BKD Nganjuk Sudrajat.
Menurut informasi dari sumber terpecaya, Sudrajat tidak bisa hadir tes karena di hari yang sama dia harus menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Polres Madiun, terkait kasus OTT korupsi yang menjerat mantan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman.
Ketidakhadiran Sudrajat otomatis membuat namanya terpental dari bursa seleksi calon Sekda Nganjuk. Sementara satu nama lagi yang gugur yakni Kepala Dinas Kesehatan Nganjuk Achmad Noerel Cholis. Dia mendadak mengundurkan diri di tengah proses seleksi. (ab/2017)
0 komentar:
Posting Komentar